Khofifah Sebut Dana Desa di Jatim 2022 Naik, 40 Persen Berupa BLT
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penyaluran dana desa dinilai sudah sangat cepat.
Sesuai dengan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Madiun menjadi wilayah dengan penyaluran dana desa tercepat. Kemudian disusul oleh Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar serta Kabupaten Magetan.
Khofifah mengatakan, sebanyak 40 persen alokasi dana desa yang disalurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tersebut berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) selama pandemi Covid-19.
"Minimal 40 persen dari alokasi dana desa itu merupakan BLT sebagai perlindungan sosial bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” kata Khofifah, melalui rilisnya, Jumat, 25 Februari 2022.
Dengan demikian, kata Khofifah, dana desa harus disalurkan secara tepat dan cepat kepada masyarakat. Sebab, hal tersebut dapat menggerakkan ekonomi dalam skala pedesaan.
“Untuk itu, penyaluran dana desa secara cepat akan menjadi pendorong pergerakan ekonomi di desa, sehingga bisa mempercepat penurunan kemiskinan," jelasnya.
Khofifah mengungkapkan, pada tahun ini Jatim mendapatkan alokasi dana desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) sebesar Rp7,76 triliun untuk 7.724 desa.
Angka tersebut, lanjut dia, mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar Rp 100,268 miliar dibanding tahun lalu. Dan sudah disalurkan kepada 1.839 desa dengan total anggaran sebesar Rp 601,6 miliar.
“Kita mengajak seluruh kepala daerah dan kepala desa untuk segera memproses penyaluran dana. Sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat dan mendukung percepatan pembangunan dan penurunan kemiskinan tingkat desa," ucapnya.
Lebih lanjut, menurut Khofifah, pada tahun 2021 Pemprov Jatim telah menyalurkan 99,92 persen Dana Desa ke 7.721 desa. Total anggaran yang disalurkan sebesar Rp 7,653 triliun dari alokasi sebesar Rp 7,659 triliun.
Terdapat dua desa yang belum tersalurkan dana desa, yakni desa di Sidoarjo yang terdampak lumpur Lapindo, dan Desa Dooro, Kecamatan Cerme, Gresik karena kepala desa menghadapi permasalahan hukum
"Dari dana desa yang sudah disalurkan tersebut, BLT sebagai perlindungan sosial telah dinikmati oleh 570.519 keluarga penerima manfaat dengan total anggaran sebesar Rp 2,054 triliun atau tersalurkan 95,86 persen," ujar dia.