Khofifah Sebut Bencana Hidrometeorologi Tingkatkan Kemiskinan
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bencana hidrometeorologi dapat menimbulkan resiko peningkatan angka kemiskinan. Oleh karena itu diperlukan langkah antisipatif.
Khofifah mengatakan, bencana hidrometeorologi sendiri disebabkan oleh perubahan iklim global. Hal ini menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan bisa menimbulkan longsor.
"Hidrometeorologi ini bisa karena cuaca ekstrem, bisa juga hujan dengan kapasitas air yang sangat tinggi dan berakibat pada longsor dan juga bisa juga karena perubahan iklim global," kata Khofifah, di lapangan Kodam V/Brawijaya, Senin, 25 Oktober 2021.
Khofifah mengungkapkan, diperkirakan 80 persen wilayah Jatim bakal dilanda bencana hidrometeorologi. Hal tersebut, menurut dia, bakal meningkatkan angka kemiskinan sebesar 50 persen.
"Jadi setiap bencana alam berpotensi terhadap bertambahnya kemiskinan. Bahkan bisa sampai di atas 50%. Nah 80% wilayah Jatim berpotensi terjadinya bencana alam," jelasnya.
Penambahan angka kemiskinan itu, kata Khofifah, terjadi karena diperkirana banyaknya infrastruktur rumah yang rusak. Sebab, bencana hidrometeorologi dapat menciptakan angin puting beliung, hingga longsor.
"Bencana alam akibat hidrometeorologi ini bisa berakibat pada rusaknya infrastruktur rumah karena berseiring dengan angin puting beliung. Ada hujan, ada angin puting beliung, ada longsor dan seterusnya," ucaknya.
Oleh karena itu, Khofifah berharap agar daerah yang sudah mendapatkan pelatihan kesiap siagaan bencana untuk menerapkanya. Seperti menyiapkan relawan yang bertugas memberikan bantuan saat terjadi bencana.
"Oleh karena itu daerah-daerah yang dulu sudah pernah mendapatkan pelatihan di kampung siaga bencana atau kampung tangguh ini sama-sama sudah harus menyiapkan relawannya," kata dia.
Selain itu, Khofiah juga meminta bantuan kepada TNI-Polri, untuk menerjunkan beberapa personelnya. Mereka bertugas membantu relawan untuk menyiapkan saluran mitigasi dan menyalurkan bantuan.
"Forkopimda di jajaran Pemkab dan Pemkot semuanya relawan Basarnas semua sudah harus sinergi melakukan kesiapsiagaan, melakukan mitigasi untuk bisa mengantisipasi segala sesuatu lebih komprehensif," katanya.
Advertisement