Khofifah Berikan Bantuan Warga Terdampak Corona Lewat Babinsa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis membagikan bantuan berupa 10 ribu paket sembako, 5 ribu handsanitizer dan 38 ton beras kepada warga terdampak adanya pandemi virus corona.
Penyerahan itu diberikan langsung oleh Khofifah didampingi Pangdam V Brawjaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah di Makodam V Brawijaya, Surabaya, Selasa 12 Mei 2020 siang.
Sementara, penyerahan bantuan lainnya, dengan memanfaatkan tenaga Babinsa turun langsung ke pemukiman warga. Langkah ini diharapkan dapat langsung mengenai target masyarakat yang belum mendapati bantuan tersebut.
"Kita bisa melihat kekuatan dari Kodam ini sampai dengan Babinsa, mereka hafal berapa yang dapat dana desa dan yang tidak itu mereka hafal. Kalau misalnya ada yang tidak tersisir tentu kami harapkan mereka akan dengan suka cita menyisir lagi yang belum terdata penerima bansos atau jaring pengamanan sosial lainnya," kata Khofifah.
Ia mengatakan, kebersamaan ini sangat penting agar tidak ada masyarakat yang khawatir akan tertinggal dalam proses jaring pengaman sosial. Sebab, ada banyak yang saling bahu membahu untuk memberikan bantuan.
"Tapi selalu kita dengar ada yang belum sampai, kesingsal. Pak Pangdam mempunyai langkah strategis yaitu memanfaatkan Babinsa. Diharapkan proses ini bisa sampai pada masyarakat yang terdampak Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah mengatakan, pemberian bantuan ini adalah kerja sama Kodam V Brawijaya dengan Yayasan Peduli Bangsa Surabaya.
"Kerja sama Kodam dan Yayasan Peduli Bangsa menyalurkan 10 ribu paket sembako dan 5 ribu liter hand. Hari ini juga ada 38 ton beras yang akan kita berangkatkan ke beberapa wilayah Jawa Timur. Khususnya di Pacitan, Ponorogo, Trenggalek dan Magetan, karena dari informasi empat wilayah ini kurang sentuhan utamanya kebutuhan beras," kata Pangdam.
Pemberian bantuan ini akan terus dilakukan dengan berbagi macam cara yang akan dikoordinasikan pemerintah untuk dapat membantu masyarakat terdampak. Sebab, dari analisa, ada ancaman tindak kejahatan yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya.
"Mulai banyak pencurian, penjambretan, perampokan, begal ini dampak Covid-19. Dengan bantuan ini, masyarakat tidak seperti yang dibayangkan, mejadi pelaku kriminal," katanya.