Khofifah Puji Pemasaran Desa Kain Tenun di Gresik
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi sentra kain tenun dan sarung tenun di Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, yang dikenal sebagai Desa Devisa.
Khofifah mengatakan, program desa devisa ini sangat penting dalam upaya mendorong peningkatan akses pasar, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendampingan dan pemberdayaan.
“Para pelaku usaha industri tenun ini tentunya sangat terbantu bagaimana produknya mengikuti tren pasar, menggunakan merek yang sama, tetapi bisa memenuhi kualitas sesuai standar ekspor,” kata Khofifah, melalui rilis resmi Pemprov Jatim, Sabtu, 5 Februari 2022.
“Pada akhirnya dengan adanya pendampingan seperti ini, maka ekonomi masyarakat meningkat, dan kesejahteraan juga ikut meningkat,” imbuhnya.
Menurutnya, produk kain maupun sarung tenun yang dihasilkan di Desa Wedani ini telah diekspor ke berbagai negara. Berbagai motif khas tenun dari Desa Wedani seperti songket gunung timbul, goyor, dan corak liris sangat diminati pasar luar negeri.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah pun memuji penerapan pemasaran yang dilakukan para perajin di desa ini. Di mana mereka menggunakan merek bersama, yakni Wedani Giri Nata (WGN) yang digunakan oleh 61 pelaku industri tenun.
Melalui communal branding, lanjutnya, maka standar dari kualitas akan lebih terjaga. Terlebih ketika ada permintaan produk dalam jumlah besar, baik dari pasar dalam negeri maupun luar negeri.
“Ditambah market biasanya punya referensi warna dan desain tersendiri. Prajin dituntut mengikuti tren pasar. Dengan communal branding ini akan ada jaminan standar kualitasnya. Desa Devisa Wedani ini bisa dicontoh desa lain dengan ekosistem yang sudah tertata sangat baik dan sinergi yang sangat baik,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga memuji semangat para perajin tenun di Desa Wedani ini dalam membangun sinergitas, inovasi, kreativitas dan jejaring yang luas, baik jejaring dengan designer, bahan baku, maupun akses pasar yang luas.
“ Mudah-mudahan pengalaman baik Desa Devisa Wedani ini bisa menjadi inspirasi dan referensi bagi daerah lainnya,” ucapnya.
Khofifah pun berharap akan semakin banyak daerah di Jatim yang akan menjadi desa devisa. Agar nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Jatim.
“Potensi desa yang ada di Jatim sangat banyak. Potensi ini yang memang harus terus kita gali dan dampingi agar produknya tidak hanya disukai pasar dalam negeri, tapi juga luar negeri. Dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat Jatim akan terus meningkat,” tutupnya.
Advertisement