Khofifah: Pemprov Jatim Harus Bersikap Open Mind
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) harus terus mempertahankan pelayanan terbaik yang dikreasikan, jangan hanya pada saat mengikuti lomba saja.
Karena itu Gubernur Khofifah meminta agar inovasi yang diciptakan OPD dan Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Jatim bisa mendorong percepatan perwujudan layanan yang CETTAR di masyarakat.
"Sebetulnya inovasi ini untuk mendorong CETTAR bisa segera dirasakan masyarakat baik dalam hal kecepatan layanan, efektivitas dan efisiensi setiap layanan. Bahkan kita ingin masyarakat merasakan bahwa pemprov ini transparan," kata Khofifah saat penyerahan penghargaan, Kompetisi Inovasi Publik se Jawa Timur dan Evaluasi SAKIP OPD Jawa Timur 2019, di Hotel Bumi, Selasa 3 Desember 2019.
Khofifah ingin hasil komunikasi dua arah antara Pemprov Jawa Timur dengan masyarakat bisa terbangun.
Khofifah menilai, di zaman yang sudah sangat erat pemanfaatan teknologinya, pemprov harus bersikap open mind untuk menerima masukan dari siapa saja dan mau untuk berkomunikasi dengan siapa saja.
"Hari ini di HUT PU, pesan Presiden Jokowi adalah bagaimana ketersinambungan program antara pemerintah pusat, provinsi, sampai daerah. Apakah itu evaluasi sakip atau inovasi layanan publik, tetap semuanya harus membangun sinergitas baik itu vertikal maupun horizontal," kata Khofifah.
Kata Khofifah, yang vertikal tentu sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. Sedangkan untuk horizontal koneksitas.
"Jika ada infrastruktur baru untuk wisata, maka harus juga konek dengan pertumbuhan ekonomi baru. Koneksitas itu tidak hanya fisik tapi juga dihubungkan secara sosial ekonomi. Ini harus jadi roh inovasi yang kita lakukan baik pemprov, pemkot dan OPD," ujarnya.
Diketahui, 2 OPD di lingkungan Pemprov Jawa Timur mendapatkan nilai kategori AA (sangat memuaskan) untuk implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) tahun 2019. Dua OPD tersebut adalah Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Salah satu kabupaten yang mendapat penghargaan adalah Pemerintah Kabupaten Lamongan. Lamongan menerima penghargaan melalui Manajemen Tanaman Sehat Padi Sehat Beras Super–(MTS Pasbaper) yang sukses meningkatkan kesejahteraan petani.
MTS Pasbaper ini kemudian sukses meraih Penghargaan TOP 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur 2019.
Bupati Lamongan Fadeli mengajak aparatur Pemkab Lamongan untuk berbenah. "Aparatur harus melakukan perubahan, untuk semakin mengedepankan pelayanan prima," kata Fadeli.
Lanjut Fadeli, reformasi Birokrasi itu perubahan untuk menuju arah yang lebih baik dengan melalui berbagai inovasi demi pelayanan prima.
“Sekarang sudah tidak jamannya lagi pola pikir lama yang hanya kerja rutinitas. Kami sudah memulai, untuk menjadi pemerintahan yang lebih malayani, menyederhanakan birokrasi dan terus berinovasi," kata Fadeli.
Dia berharap penghargaan yang diraih MTS Pasbaper memacu perangkat daerah untuk tidak berhenti membuat langkah-langkah terobosan, memunculkan berbagai inovasi demi efektivitas dan efisiensi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Terlebih beberapa waktu lalu juga sudah ada dua perangkat daerah yang mendapat predikat pelayanan publik dengan kategori sangat baik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yakni Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr Soegiri.
Advertisement