Khofifah Pantau Pembangunan Jembatan Ambrol Ngaglik Lamongan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melihat langsung kondisi Jembatan Ngaglik 1 di Lamongan yang ambrol, Jumat 1 April 2022, sore. Orang nomor 1 di Jawa Timur ini ingin melihat kondisi secara fisik sekaligus perkembangan penanganannya. Termasuk penanganan efek bagi transportasi.
Karena, sekarang memasuki bulan Ramadan yang di akhiri lebaran Idul Fitri yang sudah barang tentu akan diikuti ramainya arus lalu-lintas. Tentu progres pembangunannya harus bisa lebih cepat. "Secara teknis tentu Pak Subki (Ahmad Subki) Kepala BBPJN yang lebih mengetahui. Bagaimana mamaksimalisasi percepatan pembangunan jembatan Ngaglik 1 ini," katanya.
Selain menyoal progres pembangunan jembatan, Khofifah juga mengkoordinasikan pengalihan lalu lintas supaya lancar. Alasannya, untuk menjaga suplai logistik agar masyarakat tetap aman.
"Karena yang lewat sini bukan hanya untuk masyarakat Jatim. Tapi juga masyarakat Bali, Nusa Tenggara dan Indonesia bagian timur, yang dibawa dari (pelabuhan) Tanjung Perak," terangnya, di hadapan sejumlah jurnalis.
Seperti dipaparkan Kasatlantas Lamongan AKP Aristianto, Khofifah menjelaskan bahwa pengalihan arus lalu lintas yang sebelumnya melalui pantura, Jalan Daendels, sebagian dialihkan kembali melalui Jalan Nasional Babat-Lamongan.
"Tetapi, hanya satu arah. Kendaraan yang melaju dari barat ke timur. Saya harap masyarakat bersabar, saya mohon bekerjasama dengan baik. Karena saat ini sedang dalam proses pembangunan jembatan, "ujarnya.
Khofifah yang didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Kepala BBPJN Jatim-Bali, Achmad Subki juga menyampaikan, dari hasil komunikasi dengan Kepala BBPJN Jatim Bali, didapatkan kepastian bahwa pembangunan jembatan akan selesai pada H-10 Hari Raya Idul Fitri. "Insyaallah H-10 jembatan ini sudah siap digunakan kembali," tandasnya.
Sementara itu, Kepala BBPJN Jatim Bali, Achmad Subki, progres pembangunan jembatan Ngaglik 1 ini diawali dengan mendatangkan girder. Setelah segala sesuatunya sudah siap, tentu akan segera dipasang.
Di antaranya terkait proses setting yang butuh waktu lama karena menunggu umur beton sampai mencukupi. Karena umur beton tidak bisa ditawar. Semisal umurnya harus 5 hari, tidak bisa dikurangi jadi 4 hari. "Jadi, kalau menyalahi itu nanti bisa patah. Jadi harus betul-betul aman, betul-betul kering," paparnya.
Advertisement