Khofifah Optimis Perdagangan Jatim-NTB Meningkat Berkat LDF
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa optimis perdagangan Jatim dan Nusa Tenggara Barat dapat meningkat karena adanya dukungan Long Distance Ferry (LDF).
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim telah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia sejak 2021 lalu untuk penyeberangan dari Pelabuhan Ketapan Banyuwangi menuju Pelabuhan Lembar di Lombok.
Bahkan terbaru pada 2022, Jatim mendapat izin pelayaran LDF dari Pelabuhan Jangkar Situbondo ke Pelabuhan Lembar.
“Silakan nanti pengusaha-pengusaha dari NTB mengambil peran lebih efisien ataukah lewat Ketapang Banyuwangi atau yang lebih efektif dari jangkar Situbondo. Ditambah sekarang sedang proses finalisasi tol dari Probolinggo-Banyuwangi,” kata Khofifah dalam kegiatan misi dagang di NTB melalui keterangan tertulis, Senin 27 Februari 2023.
Dari misi dagang ini, kata Khofifah, sinergitas antar daerah menjadi kebutuhan dalam rangka penguatan ekonomi. Terutama, dalam perdagangan berkaitan proses petik, olah, kemas dan jual.
“Oleh karena itu sinergitas harus kita bangun antara lain dengan membangun partnership akses, misalnya akses ke pasar ekspor. Seperti kopi di Jatim dibangun melalui communal branding untuk memenuhi kualitas dan standar kebutuhan pasar ekspor,” kata mantan Mensos RI itu.
“Karena pasar ekspor seringkali membutuhkan skala yang besar. Untuk itu sangat bisa jika dibangun juga kolaborasi communal branding dengan kopi dari NTB. Jadi pasar ekspor ini peluangnya besar, maka kita bangun sinergitas produk dari Jatim dan NTB,” imbuhnya.
Pemprov Jatim sendiri, lanjutnya, telah membangun communal branding untuk produk kopi agar siap masuk pasar ekspor. Sehingga ketika ada permintaan dalam jumlah besar maka bisa memenuhi permintaan tersebut.
Ia menyebut pada Oktober 2022 lalu Jatim melakukan ekspor 200 ton kopi ke Mesir dari tiga daerah yakni Bondowoso, Jombang dan Madiun dalam format communal branding. "Jikalau nanti ada komoditas kopi tertentu dari NTB yang ingin masuk dalam paket communal branding tersebut silakan. Hal ini bisa saling menguatkan," lanjutnya.
Karena itu, kegiatan Misi Dagang ini upaya fasilitasi Pemprov Jatim untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jatim dan provinsi mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.
Hal ini dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.
Berdasarkan data BPS, dalam perdagangan antara kedua provinsi, Jawa Timur mengalami Surplus dengan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp5,42 Triliun. Di mana nilai pembelian/bongkar dari NTB ke Jatim sebesar Rp1,32 Triliun, sedangkan total nilai penjualan/muat dari Jawa Timur ke NTB sebesar Rp6,75 Triliun.
NTB selama ini menyuplai beberapa komoditas utama antara lain jagung, udang, cabai, bawang bombay, daging sapi, kantong plastik, kakao, kacang-kacangan hijau, sapi, tembakau dan kacang tanah ke Jawa Timur.
Sebaliknya Jawa Timur banyak menyuplai komoditas bahan bakar minyak (motor dan pesawat), pestisida, bawang putih, minuman kalori, minyak kelapa sawit, susu skim, obat-obatan, parfum dan bawang Bombay ke NTB.