Khofifah Minta Wilayah di Jatim Menerapkan Smart City
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh kabupaten/kota di Jatim bertransformasi menjadi smart city. Ia pun meminta mengajak bupati/walikota se-Jatim melakukan inovasi mempercepat terwujudnya smart city.
“Smart city tidak hanya sekedar digitalisasi fasilitas atau pelayanan publik, namun juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi seluruh warga dengan baik,” kata Khofifah, dikutip dari sindonews.com, Kamis, 2 Desember 2021.
Untuk mewujudkan smart city, menurut Khofifah, perlu upaya inovatif dalam mengatasi persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Sehingga, dibutuhkan kajian menyeluruh agar konsep smart city di Jatim sesuai daerahnya masing-masing.
“Jatim harus bisa memanfaatkan seiring dengan era Society 5.0 ini dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembangunan infrastruktur smart city,” katanya.
Khofifah juga memaparkan tingkat financial inclusion di Jatim tahun 2021 yang telah mencapai angka 92 persen. Financial inclusion secara nasional pada tahun 2024 ditargetkan 90 persen.
Financial inclusion sendiri bertujuan mendorong masyarakat yang tidak memenuhi persyaratan dalam mendapatkan kredit usaha untuk memiliki akses ke sistem keuangan formal. “Berdasarkan data tersebut, tahun ini Jatim telah berhasil melampaui target,” terangnya.
Menurut Khofifah, acara Integrated Technology Hybrid Event yang berlangsung pada Rabu, 1 Desember 2021, menjadi kesempatan baik untuk kabupaten/kota melakukan inovasi. “Konsepsi smart city telah diupayakan oleh Pemprov Jatim antara lain melalui smart people, smart governance, smart mobility, smart economy,” imbuhnya.