Khofifah Minta Sekolah Matangkan Persiapan PTM
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh sekolah yang ada di Jatim untuk mematangkan persiapan jelang pembelajaran tatap muka yang dilakukan pada awal 2021 mendatang.
Keputusan untuk membuka pembelajaran tatap muka (PTM) ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim beberapa waktu lalu.
Khofifah mengatakan, persiapan ini sangat penting dilakukan karena sampai saat ini masih ada ancaman dari penyebaran virus corona atau Covid-19. Meski tak dipungkiri, kondisi sebaran Covid-19 di Jatim lebih baik karena sudah banyak daerah zona kuning (risiko rendah) dan zona oranye (risiko sedang), dan hanya satu zona merah (risiko tinggi).
“Maka sekarang sudah harus siap-siap semuanya. Pastikan sekolah-sekolah dipastikan dilakukan penyemprotan disinfektan, kursi-kursinya diatur dengan posisi physical distancing, kemudian titik-titik yang memungkinkan mereka bisa melakukan akselerasi dilakukan akselerasi.
"Misalnya ada aula yang bisa digunakan untuk belajar mengajar,” kata Khofifah usai peringatan Hari Guru di Islamic Center, Surabaya, Senin 23 November 2020.
Kemudian, harus dipersiapkan pula format pembelajaran yang itu bisa mencegah adanya penularan virus. Di antaranya jam belajar yang tidak penuh, kemudian tidak membuka kantin, serta format pembelajaran tanpa istirahat.
“Jadi kalau awal 2021 kelas ini kapasitas physical distancing minimal satu meter itu berapa siswa. Lalu berapa jam pelajaran sementara mereka masuk tanpa istirahat, sementara mereka bawa makanan dari rumah. Ini harus dihitung kembali sehingga Januari itu kita punya masterplan pembelajaran secara lebih komprehensif,” jelas mantan Menteri Sosial Republik Indonesia itu.
Apabila terpaksa dilakukan secara penuh, kata Khofifah, maka sekolah tetap harus melakukan pembelajaran dengan format hybrid meeting. Artinya, ada yang sekolah secara langsung namun ada pula yang mengikuti secara daring.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menyampaikan, saat ini Jatim masih dalam tahap uji coba pembelajaran tatap muka. Total, yang di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ada 10 persen SLB, kemudian 20 persen SMA, dan 35 persen SMK.
“Jadi sekarang ini di Jatim sudah dimulai sejak 18 agustus 2020 dalam konteks uji coba, dan uji coba akan dibesarkan sesuai dengan zona wilayah,” ujarnya.
Advertisement