Khofifah Minta Kepala Daerah Menjaga Kepercayaan Rakyat
Pasca OTT Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tetap percaya kepada pemerintah baik di Pemprov Jatim maupun Pemkab/Pemkot se-Jatim.
"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota di Jatim untuk bersinergi bersama menjaga kepercayaan masyarakat," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa 14 Januari 2020.
Khofifah berpesan kepada kepala daerah untuk bisa menjalankan tugas atau program-programnya dengan amanah.
"Saya berpesan kepada kepala daerah, termasuk DPRD solid dan kondusif, maka kepercayaan kepada pemerintah kota ataupun kabupaten akan terjaga," katanya.
Usai memberi surat perintah tugas kepada Plt Bupati Sidoarjo, Khofifah meminta Nur Ahmad Syaifuddin untuk segera melaksanakan rapat bersama jajaran agar bisa menjalankan program-program yang ada di struktur APBD 2020.
"Saya sampaikan kepada Plt bupati Sidoarjo agar segera rapat dinas supaya bisa melanjutkan mandat yang ada di APBD 2020," ujarnya.
Diketahui, selama periode 2014 hingga bulan Januari 2020, ada 13 kepala daerah di Jatim yang tersandung korupsi.
Terakhir, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah terjaring OTT karena dugaan suap empat proyek infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo.
Selain 13 kepala daerah, ada juga satu mantan Bupati yang ditangkap oleh KPK yakni almarhum Fuad Amin (Mantan Bupati Bangkalan). Fuad Amin ditangkap KPK pada tahun 2014.
Berikut 13 Kepala Daerah di Jawa Timur yang tersandung kasus korupsi sejak tahun 2014:
1. Achmad Syafii (Bupati Pamekasan)
2. Bambang Irianto (Wali Kota Madiun)
3. Taufiqurrahman (Bupati Nganjuk)
4. Eddi Rumpoko (Wali Kota Batu)
5. Mas’ud Yunus (Wali Kota Mojokerto)
6. Mustafa Kamal Pasha (Bupati Mojokerto)
7. Nyono Suharli (Bupati Jombang)
8. Mochammad Anton (Wali Kota Malang)
9. Muhammad Samanhudi Anwar (Wali Kota Blitar)
10. Syahri Mulyo (Bupati Tulungagung)
11. Setiyono (Wali Kota Pasuruan)
12. Rendra Kresna (Bupati Malang)
13. Saiful Ilah (Bupati Sidoarjo)
Advertisement