Khofifah Larang Kegiatan Undang Kerumunan di Libur Nataru
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tak keluarkan larangan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan liburan Natal dan Tahun Baru 2021. Hanya saja, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan berupa memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Gubernur Khofifah juga meminta agar masyarakat tidak melakukan perayaan yang dapat mendatangkan kerumunan massa. Sebab, saat ini angka penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia, termasuk Jatim sangat tinggi.
“Untuk itu kita mengharapkan masyarakat menunda liburan bersama keluarga, lalu jangan melakukan perayaan tahun baru yang membuat masyarakat berkerumun,” kata Khofifah ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 26 Desember 2020 sore.
Sebagai upaya antisipasi kasus yang tinggi, Khofifah mengaku, telah menandatangani SK tambahan 18 RS rujukan baru di Jatim.
Kemudian mengaktifkan RS Paru di Jember dan Kota Surabaya yang milik Pemprov Jatim untuk memberi pelayanan penuh terhadap pasien Covid-19. Total RS Rujukan yang ada mencapai 145.
“Kenapa kita menyiapkan tambahan, karena kecenderungannya kenaikan kasus konfirmasi positif ini terjadi setelah liburan. RS Lapangan juga kita tambah kapasitasnya, lalu tambah RS Lapangan di Ijen Boulevard Malang, kemudian mengkonversi RS Paru di Jember dan Surabaya untuk fokus memberi layanan pada pasien Covid-19,” katanya.
Dan itu telah terbukti saat ini, ada beberapa RS Rujukan yang mengalami penumpukan pasien Covid-19. Salah satu yang sempat viral adalah UGD RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang terjadi penumpukan pasien.
“Dari 6.611 sekarang menjadi 7.001 bed. Tapi, seberapa bed dan nakes (tenaga kesehatan) yang telah disiapkan, kalau tidak diikuti kepatuhan masyarakat gak akan nutut ini,” pungkas mantan Menteri Sosial Republik Indonesia itu.
Advertisement