Khofifah Minta Kepala Daerah Baru Fokus Pulihkan Ekonomi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko untuk fokus memulihkan ekonomi yang terdampak adanya pandemi Covid-19.
"Saya minta Ngawi tetep fokus pada recovery ekonomi di tengah situasi pandemi Covid-19. Kalau terjadi outbreak secepatnya ambil tindakan selaras PPKM," jelas Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat 5 Maret 2021.
Salah satu sektor yang harus diperhatikan, kata Khofifah, bagaimana untuk menggairahkan kembali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang paling merasakan dampak yang ada.
"Diharapkan Bupati dan Wakil Bupati dapat mendorong para pelaku usaha UMKM agar bisa menjadikan Ngawi yang hebat untuk ke depannya,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga tetap meminta kepala daerah untuk mengatasi problem lain seperti kemiskinan, pengangguran, kematian ibu dan anak, dan stunting yang setidaknya diusahakan supaya tidak bertambah lagi.
Sebelumnya, mantan Menteri Sosial Republik Indonesia itu, juga menghadiri acara serupa di Kabupaten Ponorogo dan Trenggalek.
Di Bumi Reog, Khofifah berharap agar Bupati dan Wakilnya bisa bersinergi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menjalankan roda pemerintahan terutama di Ponorogo.
“Harapan kami, Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita bisa bekerja maksimal demi masyarakat Ponorogo dan membawa perubahan menuju Ponorogo Hebat,” harapnya.
Sedangkan di Trenggalek, Khofifah meminta Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara, untuk mengawal dan segera memetakan aliran Bendungan Tugu yang dibangun pemerintah lewat APBN di kementerian PUPR untuk mengairi 1.200 Hektar lahan pertanian atau persawahan di Trenggalek.
“Sebentar lagi musrenbang Kabupaten segera dilakukan pembahasan dengan DPRD, serta masyarakat Trenggalek. Lalu setelah hasil musrenbang kabupaten juga akan kita bahas di Provinsi dan kemudian di Pemerintah Pusat. Tolong untuk dikawal. Mengingat saat ini bendungan Tugu sudah ada 80 persen pembangunannya,” pungkas Gubernur Perempuan Pertama di Jawa Timur itu.
Advertisement