RTLH Jadi Perhatian Pemkab Lamongan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara Karya Bakti TNI AL dalam rangka Pelaksanaan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2019 di depan halaman Pendopo Lokatantra Lamongan.
Program tersebut merupakan kerjasama Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V dengan Pemprov Jatim. Upacara pembukaan itu, juga dihadiri oleh Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Tedjo Sukmono.
Rumah Tinggal Layak Huni atau RTLH merupakan program rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni. Namun, tidak hanya sekedar merenovasi supaya rumah menjadi layak huni. Tapi tujuannya lebih daripada itu, yaitu menjadikan budaya masyarakat hidup lebih baik dan sehat.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Kegiatan Karya Bakti TNI AL dalam Rangka Pelaksanaan Renovasi RTLH Tahun 2019 di Lamongan, Rabu 21 Agustus 2019.
"Program ini menjadi bagian penting yang tidak hanya sekedar merenovasi supaya rumah itu layak huni tapi lebih penting dari itu, menjadikan rumah sehat. Baiti jannati, rumahku surgaku," kata Khofifah.
Khofifah menambahkan Program RTLH ini menjadi bagian dari penuntasan stunting di Jawa Timur. Karena menurutnya, persoalan tidak hanya persoalan asupan gizi, namun juga soal gaya hidup yang sehat. Dan itu di mulai dari kondisi rumah yang layak.
Kriteria rumah yang mendapat bantuan diantaranya berlantai tanah, dinding rumah dari bilik bambu, rumah belum memenuhi standart kesehatan, tanah milik sendiri, dan tidak memiliki aset lain serta pemilik rumah berpenghasilan dibawah upah minimum regional (UMR).
"Persyaratan-persyaratan tersebut menjadi penting agar yang dibangun memang diatas tanah sendiri," katanya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli yang mendampingi Khofifah menjelaskan bahwa rumah tidak layak huni menjadi fokus perhatian pemerintah Lamongan.
Pemkab Lamongan setiap tahunnya berkomitmen membantu plesterisasi untuk 1.000 hingga 1.500 unit rumah yang berasal dari dana APBD dan sumber lainnya.
"Dari 14 indikator kemiskinan, satu persatu kami kerjakan. Program plesterisasi rumah termasuk yang kami dahulukan. Sehingga, hingga akhir tahun 2018 tidak ada lagi rumah yang tidak terplester," kata Fadeli.
Hal tersebut merupakan bentuk sinergi yang positif dalam melayani masyarakat kurang mampu, terutama melalui RTLH.
Dari total 867 rumah yang akan mendapat bantuan, 84 unit rumah diantaranya khusus diperuntukkan untuk warga Kabupaten Lamongan.
Sementara sisanya untuk Kabupaten Jember, Pasuruan, Probolinggo, Banyuwangi, Situbondo, Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, Blitar, Malang, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Tuban.
Advertisement