Khofifah Kunjungi GKJW di Balewiyata Malang, Bahasa Persaudaraan di Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa, calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, mengadakan silaturahmi dengan keluarga besar Majelis Agung GKJW di Balewiyata Kota Malang, Rabu 6 November 2024. Selain bersilaturahmi, Khofifah juga mengadakan dialog konstruktif dengan para pendeta terkait pentingnya merawat persaudaraan sejati dan membangun kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.
Khofifah dengan Keluarga Besar GKJW
Ketua Majelis Agung GKJW, Natael Hermawan Prianto, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran Khofifah yang meluangkan waktu untuk bertemu dan berdiskusi dengan para pendeta di bawah koordinasi GKJW. Natael menegaskan bahwa pertemuan ini sangat berarti bagi keluarga besar GKJW, yang sudah sejak lama menjalin hubungan baik dengan Khofifah.
"Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Ibu Khofifah yang sudah menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi. Kami tahu beliau juga pernah hadir di sini sebelumnya," ujar Natael.
Natael juga mengapresiasi semangat Khofifah dalam merawat keberagaman dan persaudaraan, yang menjadi bagian penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. "Semangat beliau untuk menjaga keberagaman dan merawat persaudaraan sejati sangat kami hargai, sebagaimana yang telah dirintis oleh almarhum Gus Dur," tambah Natael.
Bangun Kerukunan dan Toleransi di Jawa Timur
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat ini, Khofifah menyampaikan pentingnya menjaga komunikasi antarumat beragama, moderasi, dan toleransi di Jawa Timur. Khofifah menegaskan bahwa persatuan dan kondusivitas antarwarga adalah modal utama untuk membangun masa depan Jatim yang lebih baik.
"Kerukunan dan toleransi adalah fondasi penting dalam membangun kesejahteraan. Di sini, di Balewiyata, yang sudah ada sejak tahun 1899, kita bisa belajar banyak tentang pentingnya persaudaraan di Jatim," ungkap Khofifah. Balewiyata sendiri dikenal sebagai tempat di mana Gus Dur, Presiden RI ke-4, mengajarkan tentang persaudaraan sejati, toleransi, dan moderasi sejak tahun 1974 hingga 1981.
Bahas Isu Sosial dan Infrastruktur
Khofifah mengungkapkan bahwa dalam pertemuan ini, banyak masukan dan rekomendasi yang disampaikan oleh para pendeta terkait berbagai isu penting. Beberapa topik yang dibahas meliputi masalah infrastruktur, pertanian, masalah sosial kemasyarakatan, dan ekonomi. Khofifah menyebutkan bahwa semua topik tersebut penting untuk diperhatikan agar kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.
"Di sini kita mendiskusikan banyak hal, salah satunya terkait masalah pemakaman untuk umat Kristiani. Kami sangat menyadari bahwa beberapa daerah masih kekurangan lahan pemakaman yang memadai. Meskipun ini adalah kewenangan kabupaten/kota, kita harus bersama-sama mencari solusi terbaik," ujar Khofifah.
Lawan Narkoba
Khofifah juga menekankan pentingnya kerja sama dalam memerangi penyalahgunaan narkoba, sebuah isu besar yang dapat memengaruhi kualitas generasi penerus. "Penyalahgunaan narkoba adalah masalah serius, dan pemuka agama memiliki peran penting dalam pencegahannya. Kita semua harus berkolaborasi untuk menjaga masa depan generasi muda," kata Khofifah.
Selain itu, Khofifah mengungkapkan bahwa upaya pengembangan infrastruktur di Jawa Timur, khususnya di wilayah selatan, terus berlanjut. "Salah satu program penting adalah memperbaiki jalan Lintas Selatan (JLS) dari Sendang Biru ke Pacitan. Meskipun sebagian besar jalan sudah selesai, kita masih perlu fokus pada sirip jalan yang belum tuntas. Ke depan, ini akan menjadi akses vital untuk kesejahteraan dan pengembangan wilayah Selingkar Wilis," pungkas Khofifah.
Komitmen Khofifah untuk Jawa Timur
Silaturahmi ini semakin memperlihatkan komitmen Khofifah untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik, dengan fokus pada keberagaman, kerukunan antarumat beragama, dan kesejahteraan masyarakat. Melalui dialog konstruktif bersama para tokoh agama dan masyarakat, Khofifah berharap dapat menghadirkan solusi konkret bagi tantangan yang dihadapi provinsi ini.
Advertisement