Khofifah, Kopi Hitam dan Antrean Tamu hingga Pagi
Khofifah Indar Parawansa, adalah perempuan dengan pribadi yang luar biasa. Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini, menjadi sosok inspiratif kaum hama juga anak-anak muda
Bertamu di rumah yang jembar, bercat putih di Jalan Jemursari VIII/24 K, Kota Surabaya, pada Rabu 8 Mei 2024. Bunda, demikian panggilan Ibu dengan empat anak ini, tampak tengah menemui tamu-tamunya yang sudah antre dari siang, sore hingga larut malam.
Tim redaksi ngopibareng.id, yang malam itu menjadwal bertemu Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018) ini, mendapat giliran pukul 21.00 WIB dari jadwal yang diusulkan pukul 20.00 WIB. Begitu datang, kami diminta untuk masuk di ruang utama rumah berlantai dua ini. Kami bertujuh, disambut langsung Bunda Khofifah dan dipersilahkan makan malam yang telah disediakan. Menunya, rawon, krengsengan, tempe goreng serta telur asin.
Sejenak, kami ditinggalkan perempuan energik alumni SMAN 9 Surabaya (1981-1984) ini, yang rupanya masih menemui tamunya. Mereka telah berada di ruang tamu sebelum kami datang.
Jika boleh ditebak, para tamu tersebut sepertinya dari kalangan tokoh agama. Mereka selama ini menjadi pendukung utama Khofifah, saat berkarier di dunia politik dan terpilih menjadi gubernur di provinsi dengan 39,74 juta jiwa ini.
Selain kami yang dijadwalkan bertemu, sebenarnya masih ada tamu lain yang telah masuk daftar tunggu sebanyak dua kelompok. Tentu saja jadwal bertemunya di atas pukul 23.00 WIB lebih.
Kurang lebih satu jam lamanya, kami di ruang tamu utamad dijamu dengan pelbagai jajanan, buah, kurma dan teh hangat. Sekitar pukul 22.12 WIB, Khofifah menemui kami, yang ketika itu telah duduk di lantai dengan karpet hijau kuning yang harum dan bersih. Sebenarnya, kami dipersilahkan duduk di kursi, tetapi opsi lain memilih untuk tetap duduk di karpet bawah
Sedang tema obrolan ringan soal keseharian, dunia olahraga, kehidupan Kota Surabaya, soal banjir, persiapan Pilkada Jawa Timur hingga masalah dunia internasional yaitu soal Palestina. “Kami prihatin, kami prihatin dengan Palestina,” ujar Khofifah mengulang dengan nada datar.
Di tengah obrolan yang terus mengalir, sebenarnya membuat kami tidak enak hati. Maklum jam di tangan ketika itu telah mendekati pukul 23.00 WIB. Dan itu artinya kode alam yang kurang tepat untuk jadwal bertamu. Sebaliknya Khofifah sendiri, masih terlihat bugar dan tetap merespon pertanyaan dan tema yang mengalir.
Dan soal waktu pula yang jadi tema pertanyaan kami. "Maaf, ini waktunya hampir pukul 23.00 WIB"?. Oleh Khofifah pertanyaan itu direspon enteng. “Lha, kalau pas dinas di Kantor Gubernur, rapat itu kadang dimulai pukul 24.00 WIB,” tandas Gubernur yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri dalam kategori Pemprov Jatim sebagai pembina ormas terbaik ini.
Jadi, lanjutnya, ini jika semacam kebiasaan saat di Grahadi rapat dengan Kepala OPD juga dimulai jam 01:00 WIB. *Para kepala OPD jadi paham rapat akan berjalan panjang kalo kopi sudah mulai keluar,” papar Khofifah.
Khofifah juga menyebut bahwa kopi hitam kesukaannya tidak juga bermerek dan mahal-mahal, tetapi kopi sachetan yang murah meriah dan mudah dibeli di warung. Biasanya itu bahkan sudah sudah disiapkan dan dibawa ajudan di kantong baju. “Lha saya ini penyuka kopi hitam,” imbuhnya.
Pernah suatu kali, dibawakan oleh-oleh sahabat dan anak lelakinya oleh-oleh kopi dari Turki. Dicobalah kopi yang konon harganya mahal itu, untuk dinikmati. “Apa coba, setelah diminum saya sakit perut. Gak cocok dengan kopi mahal, cocoknya ya kopi sachetan. Murah,” ujar Khofifah tertawa.
Malam kian larut, waktu menunjukkan pukul 23.13 WIB. Tiba-tiba ajudan putrinya, menghampiri dan berbisi pelan. Intinya memberi tahu bahwa masih ada dua rombongan tamu yang ingin bertemu. Khofifah merespons bahwa, sebenarnya, jadwal pertemuan ini, masih ada beberapa yang datang. Bahkan mereka dari Jakarta. Tapi jadwalnya terpaksa ditunda karena padat.
Hingga akhirnya kami pamit pulang, dengan lebih dahulu berfoto bersama dengan tim kami.
Dan sebagai catatan, pertemuan ini bagian dari balasan jadwal yang tertunda. Karena ketika itu Khofifah Indar Parawansa hadir sebagai Gubernur Jawa Timur bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, di acara Ulang Tahun ke 4 Ngopibareng.id di Kantor Jalan Taman Gayungsari Barat II/12 pada Selasa 21 Juni 2022 silam.