Khofifah Klaim Vaksinasi Disabilitas Jatim Tertinggi Nasional
Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga bersama BK3S (Badan Koordinasi Kesejahteraa Sosial) di Gedung BK3S, Jalan Raya Tenggilis Timur, Surabaya, menggelar vaksinasi untuk disabilitas, pada Minggu 29 Agustus 2021.
Pada vaksinasi tersebut disiapkan 1.500 dosis vaksin. Yang terdiri dari 200 dosis vaksin jenis Sinopharm bagi difabel. Dan sisanya sebanyak 1.300 dosis vaksin jenis Sinovac yang diperuntukkan bagi pendamping, dan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim, capaian vaksinasi bagi penyandang disabilitas Jatim tertinggi secara nasional.
Sebagai bukti, berdasarkan data Staf Khusus Presiden RI dan Kemenkes RI, capaian vaksinasi disabilitas di Jatim naik 60 kali lipat dari capaian di tanggal 10 Agustus 2021.
Di mana, awalnya per tanggal 10 Agustus 2021 capaian vaksinasi disabilitas sebanyak 349 dosis vaksin. Kemudian meningkat menjadi 18.168 dosis vaksin per tanggal 27 Agustus 2021.
"Jawa Timur mencapai 18.168 orang, provinsi kedua dengan capaian tertinggi 15.903. Saya ingin sampaikan kita mencapai vaksinasi disabilitas tertinggi," ungkap Khofifah.
Untuk itu, Khofifah berharap vaksinasi bagi disabilitas termasuk Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bisa terus dilakukan penjangkauan ke berbagai daerah. Ini penting, karena mereka merupakan kelompok yang rentan terkena Covid-19. Khususnya daerah dengan topografi wilayah yang tidak mudah, seperti Pacitan dan Ponorogo.
"Kita harus melakukan penjangkauan bagi para difabel maupun ODGJ, untuk mendapatkan target sasaran yang semakin mendekatkan kepada yang membutuhkan. Tentunya, ini untuk memberikan perlindungan dari Covid-19 dan pelayanan kesehatan yang memadai," ungkapnya.
Khofifah menambahkan, untuk percepatan vaksinasi disabilitas penjangkauan akan dilakukan dengan menyiapkan tim tenaga kesehatan dan vaksinator. Sementara untuk kebutuhan vaksin akan disupport dari Pemprov Jatim.
"Karena ini untuk kepentingan perluasan dan pemerataan pelayanan yang bisa kita jangkau jadi khusus difabel dan ODGJ memang kita harus melakukan outreach atau penjangkauan," pungkasnya.
Dengan percepatan yang dilakukan, ia berharap Jawa Timur segera mencapai herd immunity dan seluruh warga menjadi lebih terproteksi dari ancaman penularan Covid-19.
Advertisement