Gula Langka, Khofifah Klaim Persediaan Gula di Jatim Aman
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun langsung mengecek ketersediaan gula di gudang-gudang dan pabrik-pabrik.
Hal itu menyusul adanya kenaikan harga gula yang dipicu kelangkaan gula di sejumlah titik di Jawa Timur.
"Ketersediaan gula di beberapa titik Jatim dalam seminggu ini mengalami kelangkaan di pasar. Maka berdampak ke harga yang mengalami kenaikan. Sejak Selasa lalu saya sudah meminta ke Bulog, PTPN X dan pabrik gula Rajawali untuk melakukan operasi pasar," kata Khofifah, Sabtu 18 Januari 2020.
Khofifah mengatakan dengan mengecek gudang pabrik gula baik BUMN maupun swasta dan juga mengecek gudang Bulog, maka akan diketahui stok gula.
Apabila masih ada stok gula, maka akan bisa dimaksimalkan untuk dijual ke pasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Saya minta Satgas Pangan dan KPPU untuk melakukan pengecekan dan monitoring. Adakah potensi gula yang masih bisa diedarkan ke pasar," katanya.
Selain itu, bersama dengan Disperindag Jatim, Khofifah juga meminta segera melakukan koordinasi dengan pabrik gula, serta memastikan adanya sisa tebu yang belum digiling.
Ia juga mendorong pabrik gula dan distributor pedagang untuk mengeluarkan stok yang ada di gudang untuk distribusikan ke pasar.
"Hal ini bertujuan untuk bisa memaksimalkan penggilingan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan ulang agar bisa maksimal," ujarnya.
Sebagai upaya memastikan stok gula aman, dalam bulan ini pihaknya akan melakukan operasi pasar di seluruh kabupaten kota bekerja sama dengan pabrik gula, PTPN, distributor dan Bulog yang dimulai pada 14 Januari 2020.
Hari ini Khofifah menggelar operasi pasar di Pasar Ngaban Sidoarjo dan Pasar Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Lanjut Khofifah, stok persediaan gula di Jatim saat ini hingga bulan Mei aman. Saat ini di Jatim, kondisi surplus hingga bulan Mei mendatang.
"Saat ini persediaan gula di Jatim masih ada 185.785 ton. Hingga bulan Mei 2020 mendatang, konsumsi gula Jatim diperkirakan sebanyak 175.500 ton. Sehingga terdapat surplus 10.000 hingga musim giling bulan Mei tiba," katanya.