Khofifah Kaget Ketahui Reog Ada yang Pakai Kulit Harimau Asli
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kaget saat mengetahui adanya properti reog Ponorogo yang menggunakan tubuh asli dari hewan yang dilindungi di Indonesia.
"Saya belum tahu. Coba saya mau lihat dulu," ucap Khofifah kepada ngopibareng.id di Grahadi, Surabaya, 14 Agustus 2019.
Saat Khofifah melihat beritanya, dirinya jadi kaget. Khofifah menjadi kaget karena sebelumnya ia pernah melihat properti reog Ponorogo yang dikerjakan pengrajin di Jawa Timur hanya menggunakan bahan imitasi.
"Iki asli tah? Masya Allah. Jadi yang asli kulitnya serta kepala ya ini. Soalnya saya pernah ngecek di daerah Bantar Angin di Ponorogo, semua bahannya imitasi dan tidak dari satwa yang dilindungi," terang Khofifah.
Khofifah mendukung langkah dari Gakkum II untuk memberantas sindikat ini. "Jadi bila sudah masuk proses, harus diselesaikan sampai akarnya. Kita berikan wewenang kepada yang bersangkutan. Apalagi ini menyangkut budaya kita reog Ponorogo. Nanti stigmanya jadi jelek kalau ada sindikat dan pengrajin yang seperti itu," jelasnya.
Selain mendukung Gakkum II, Khofifah melalui Plt Asisten I, Himawan Estu akan mendalami kasus tersebut, sehingga ke depan tidak ada sindikat penjualan hewan langka di Jawa Timur.
"Tolong Pak Himawan diteruskan informasi ini. Aku suwun ya rek infone," pungkas Khofifah.
Sebelumnya, Penegakan Hukum (Gakkum) Seksi II dan Polisi Kehutanan Wilayah Jabalnusra (Jawa, Bali, Nusa Tenggara) berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) tersangka berinisial B, 31 tahun, dengan barang bukti berupa puluhan bagian satwa dilindungi di Jawa Timur, Rabu 7 Agustus 2019.
Penangkapan dilakukan di toko kerajinan reog yang merupakan milik tersangka B. Ia merupakan jaringan dari U, 24 tahun, dan R, 23 tahun, yang ditangkap dua hari sebelumnya di Yogyakarta. Barang bukti berupa dua ekor kulit macan tutul dalam kondisi basah, serta beberapa bagian macan tutul, macan dahan serta harimau Sumatera.
Kepala Balai Gakkum Jabalnusra Mohammad Nur membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, intel dari Gakkum II sudah mengincar pelaku dalam beberapa waktu terakhir.
“Ada pengaduan masuk, lalu intel Gakkum II turun dan kita telusuri hingga akhirnya kita adakan operasi tangkap tangan,” ucap Nur kepada ngopibareng.id, pada Senin 12 Agustus 2019 malam.