Khofifah Janjikan APD dan Bantuan Tenaga Paramedis ke RSUA
Gubernur Jawa Timur, Khofiah Indar Parawansa menyebut sudah berkoordinasi dengan manajemen Rumah Sakit Universitas Airlangga soal kekurangan Alat Perlindungan Diri (APD) yang kurang. Kata Khofifah sejak semalam hingga pagi tadi, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebut jika mnereka sudah mengakomodasi kebutuhan APD tersebut.
"Ini sudah dikonfirmasi tadi pagi. Apa yang kemungkinan bisa disupport akan dikoordinasikan," kata Khofifah di Gedung negara Grahadi Surabaya.
Sebelumnya, Manajer Pelayanan Medis RSUA Muhammad Ardian, Manajer Pelayanan Medis RSUA menyebut kekurangan APD untuk tenaga paramedisnya. "Mohon sampaikan ke gubernur agar segera nge-drop APD," kata Ardian memohon.
Pemerintah Kota Surbaya sebelumnya juga sudah memberikan APD. Namun jumlahnya dianggap tak mencukupi untuk menangani pasien yang datang. Sementara, hingga kemarin, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, malah sama sekali belum memberikan bantuan APD.
Selain kekurangan APD, RSUA juga kewalahan dalam melayani pasien yang datang untuk meminta cek virus corona. Dalam sehari Poli Khusus yang didirikan RSUA untuk tangani virus corona, dibanjiri pasien. Sementara, manajemen RSUA hanya mampu menurunkan 20 orang paramedis untuk setiap shiftnya.
Tak heran jika RSUA kemudian kewalahan untuk menangani pasien yang merasa tertular virus corona. Apalagi ditambah pernyataan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang menyebut cek virus corona di RSUA gratis, karena biaya ditanggung Pemkot Surabaya. Makin banyaklah orang datang untuk memeriksakan diri.
Advertisement