Khofifah Imbau Jaga Diri Saat Masa Libur Panjang
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta semua pihak untuk menjaga diri dalam libur panjang agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam masa libur cukup panjang 29-31 Oktober 2020 mendatang.
Menurutnya, ini penting karena saat ini masih masa pandemi virus corona atau Covid-19, sehingga dengan protokol kesehatan dapat mencegah penyebaran virus agar tidak muncul klaster baru.
Dari data yang ada, kondisi Jatim sudah jauh terkendali dengan sudah tidak adanya zona merah. Bahkan, 50 persen saat ini adalah zona kuning atau risiko sedang.
Selain itu, angka positivity rate Jatim kini juga sudah rendah setara 7 persen dari sebelumnya tertinggi 31 persen. Artinya, meski testing tinggi namun kasus positif baru relatif rendah.
"Meski tidak dilarang (berlibur atau bepergian ke luar kota) karena pariwisata dibuka, tapi lebih baik menghindari kerumunan dengan berinteraksi. Di dekat rumah saja," kata Khofifah.
Imbauan ini disampaiakan karena sangat penting mengingat sudah ada pengalaman ketika masa libur Hari Raya Idul Fitri 2020 terjadi lonjakan kasus baru yang sangat tinggi membuat Jatim saat itu menjadi provinsi dengan kasus tertinggi di Indonesia.
"Apabila memang ingin ke luar kota, pastikan betul bahwa diri kita aman dengan dites terlebih dahulu, sehingga yakin dalam keadaan negatif. Jangan sampai kita menjadi penular bagi ibu, bapak, kakek, nenek maupun saudara yang berada di daerah," ujar mantan Menteri Sosial Republik Indonesia itu.
Terkait lokasi wisata yang sudah dibuka dan kemungkinan menjadi tujuan libur panjang. Khofifah memastikan bahwa kapasitas maksimal yang boleh dipakai hanya 50 persen.
"Pastikan wisata tersebut aman dari kerumunan, batasi jumlah pengujung hingga maksimal 50 persen, dan pastikan wisata tersebut dilakukan secara outdoor atau dengan ventilasi yang cukup," tegasnya.
Hal ini dirasa akan sangat penting guna memastikan dan menyediakan kawasan wisata yang tak hanya nyaman namun juga aman bagi masyarakat di era liburan panjang ini.