Khofifah - Emil Siap Laksanakan Program Nawa Bhakti Satya
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak berkomitmen segera merealisasikan sembilan program yang dikenal Nawa Bhakti Satya.
Program ini dalam implementasinya dikenal dengan sebuatan ‘CETAR’ yang kepanjangannya Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif.
"Seluruh warga Jatim kami ingin menyampaikan pada sore hari ini bahwa saya dan mas emil melayani panjengan semuannya. Bagaimana cara kami membuktikan? Kami ignin memeras Nawa bakti satya menjadi CETAR.” katanya dalam Pidato Kerakyatan di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis 14 Februari 2019, sore.
Cepat, kata Khofifah, artinya seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), serta jajaran dinas yang ada di Pemprov Jatim harus cepat memberikan layanan. Kemudian Efektif, berarti penyelenggaraan pemerintahan di Jatim harus efektif dan efisien sehingga tidak ada pemborosan dan penyalahgunaan uang negara.
Selanjutnya kata Khofifah, adalah Tanggap, menurutnya seluruh ASN di jajaran Pemprov Jatim harus tanggap terhadap kebutuhan rakyat. Kemudian Transparan berarti segala bentuk pengeluaran anggaran Pemprov Jatim harus disampaikan kepada masyarakat secara rinci, baik jumlah maupun kegunaannya.
Sedangkan yang terakhir adalah, Responsif yakni seluruh ASN dan jajaran Pemprov Jatim harus memberikan respon cepat untuk percepatan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
“Kami ingin para petani, nelayan, guru-guru, gojek, dan masyarakat semua mulia hidupnya, mulia keluarganya,” katanya.
Menurutnya, sesuai tagline pasangan Khofifah-Emil yakni Kerja Bersama untuk Jatim Sejahtera, bahwa membangun Jatim tidak cukup hanya dari satu pihak. Namun dibutuhkan kerjasama dari pihak lain, seperti DPRD, Forkopimda, serta TNI/Polri.
“Saya dan mas Emil setuju bahwa kita semua adalah sedulur dan punya tugas memakmurkan rakyat Jatim. Saya dan mas Emil mohon doa, support dan kerjasama panjenengan semua,” katanya.
Khofifah juga sengaja memilih di Tugu Pahlawan, sebagai tempat pertama dirinya menyamoaikan pidato kerakyatanan. Menurutnya ini menjadi simbol bahwa Khofifah-Emil siap berjuang bersama seluruh rakyat Jatim, mengilhami perjuangan para pahlawan.
“Kata Gus Dur siapa yang hidup harus berjuang. Kemerdekaan tidak gratis. Kepada semua yang membangun negeri ini, kita punya tugas melanjutkan perjuangan para pahlawan. Apalagi sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa kami berdua harus segera tancap gas,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ibu Puti Guntur Soekarno (Mbak Puti), yang dengan besar hati datang ke rumahnya untuk menyampaikan selamat.
“Kami sudah izin program yang dirumuskan Gus Ipul dan Mbak Puti untuk kami akomodir sebagai program membangun Jatim lima tahun ke depan,” katanya, sembari mengajak seluruh hadirin menyanyikan bersama lagu Kabeh Sedulur Kabeh Makmur yang merupakan lagu kampanye pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti.
Sementara itu, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak mengajak seluruh pihak untuk terus bergerak. Menurutnya pembangunan di Jatim tidak akan berhenti di satu titik saja, tapi harus terus bergerak, sehingga tantangan zaman yang ada harus dijawab oleh orang di zamannya sendiri.
Menurutnya, pergerakan tidak cukup dilakukan dalam lima atau sepuluh tahun saja, tapi harus menjadi pergerakan satu abad. Untuk itu, ia yakin Khofifah bukan hanya pemimpin untuk hari ini saja, tapi juga untuk waktu-waktu ke depan dan bukan hanya Jatim tapi juga Indonesia.
“Saya yakin Ibu Khofifah mampu menjadi nahkoda membawa provinsi ini menuju kemajuan yang kita idam-idamkan,” katanya. (frd)