Khofifah Dorong Warga Jatim Untuk Berdonor Darah
Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur memberi penghargaan kepada 419 pendonor darah yang sudah secara sukarela mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali.
Para pendonor diberi piagam penghargaan dan lencana pendonor darah. Penghargaan tersebut diberi secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama dengan Ketua PMI Jatim, Imam Utomo.
Usai memberi penghargaan, Khofifah menyebut bahwa PMI tidak hanya identik dengan donor darah.
"Lebih dari itu, saya rasa sifat kerelawanan, sifat keikhlasan dimana pendonor tidak pandang bulu, tidak tebang pilih untuk memberikan darahnya. Ini merupakan nilai kemanusiaan yang penting dan diteladani," ucap Khofifah di Islamic Center, Surabaya, Kamis 19 Desember 2019.
Khofifah mengatakan untuk saat ini di kabupaten-kabupaten tertentu di Jatim, masih harus didorong kesadarannya dalam hal ini untuk berdonor darah.
"Terima kasih kalau ada relawan yang ikhlas luar biasa, maka itu pendonor darah sejati, yang tidak pandang siapapun diberi darahnya, itulah yang harus ditingkatkan, khususnya di daerah-daerah," kata Khofifah.
Khofifah menilai, cara yang paling baik untuk tetap menjaga esksistensi pendonor darah di Indonesia khususnya wilayah Jatim yakni melalui generasi.
"Penurunan generasi ini perlu, untuk tetap menjaga supaya kerelawanan ini tetap konsisten terjaga," ucapnya.
Mantan Mensos RI ini juga mendorong untuk seluruh warga Jatim agar bisa secara rutin berdonor darah ke PMI atau instansi-instansi terkait.
Sementara Ketua PMI Jatim, Imam Utomo mengatakan, bahwa acara ini setiap tahun rutin diadakan. Tren pendonor di Jatim untuk tahun ini juga meningkat.
"Mereka rata-rata mendonor darah setiap 2,5 bulan sekali. Mereka diberi penghargaan karena sudah 75 kali berdonor darah, kalau ditotal mungkin sekitar 26 liter darah mereka sumbangkan," ucap Imam.
Imam ingin jumlah pendonor terus meningkat. Hal itu dikarenakan kebutuhan darah di Jatim saat ini terus meningkat.
"Inginnya, para pendonor sadar mereka langsung mendonorkan darahnya tanpa perlu imbuan, jadi berawal dari kesadaran relawan pendonor," tegasnya.
Untuk distribusi darah, Imam memastikan akan dipasok ke rumah sakit di seluruh Jatim. Namun untuk tahun depan, sesuai regulasi akan disumbang ke rumah sakit yang berstandar Internasional.
"Untuk saat ini merata di seluruh RS di jatim yang membutuhkan. Namun terbaru harus berstandar internasional. Dan saat ini baru Surabaya dan Sidoarjo, ke depan ada di Jember, Malang dan Madiun," pungkasnya.
Advertisement