Khofifah Dapat Pesan Khusus Jaga Persatuan
Kabar duka atas meninggalnya pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, KH Salahuddin Wahid, membawa duka mendalam bagi banyak orang. Hal ini juga dirasakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang memiliki banyak kenangan.
Keberhasilan Khofifah di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 lalu tak bisa dilepaskan dari perjuangan yang turut dilakukan oleh Gus Sholah. Tak hanya itu saja, masih banyak lagi pengaruh yang dirasakan Khofifah.
Khofifah mengaku, bahwa sosok Gus Sholah benar-benar tokoh besar yang mengajarkan banyak kebaikan bagi bangsa.
Ada satu yang betul-betul diingat Khofifah, yakni tentang persatuan. Sebab, lanjut Khofifah, menurut Gus Sholah meski ada pertumbuhan ekonomi akan sia-sia bila terjadi perpecahan antar masyarakat.
"Beliau menyampaikan pesan kepada saya bahwa PR kita saat ini adalah persatuan, adalah persatuan dan persatuan. Beliau sampaikan pertumbuhan ekonomi itu nggak ada gunanya kalau kita terpecah-belah. Maka persatuan, persatuan dan persatuan itu juga berapa kali yang diingatkan ke saya setelah menjabat sebagai Gubernur," kata Gubernur wanita pertama di Jatim itu.
Tak sekedar hanya omongan, itu juga telah ditunjukkan oleh Gus Sholah dengan keterbukaannya bagi kalangan non muslim. Tak jarang, adik dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengundang pendeta dari luar negeri untuk dapat melihat langsung proses pendidikan di ponpes.
"Beliau membuka ruang di Tebu Ireng bagi romo bagi pendeta dari berbagai negara untuk mengenali bagaimana sebuah pesantren mengajarkan keilmuan, terutama adalah keislaman supaya mereka bisa mendapatkan dan menemukenali bahwa pesantren-pesantren di Indonesia, terutama yang dalam koordinasi dengan NU (Nahdlatul Ulama) mengajarkan Islam yang penuh damai Islam yang penuh kasih," katanya.
Bahkan, lebih luar biasa lagi aku Khofifah, Gus Sholah juga memberikan ruang bagi pendeta-pendeta untuk bisa menginap di pondoknya sampai satu minggu.
"Beliau juga memberikan ruang bagi para romo dan pendeta dari berbagai negara bisa tinggal sampai tujuh hari. Ini kan banyak yang tidak terkonfirmasi kepada publik, tetapi itu akan membangun mindset dan perspektif dari sangat banyak tokoh agama dunia untuk bisa mengenali bahwa Islam yang diajarkan di pesantren-pesantren di Indonesia, terutama yang di dalam naungan NU ini mengajarkan Islam rahmatan lil alamin," pungkasnya.
Bahkan, karena kedekatannya dengan Gus Sholah, Khofifah mendapat kesempatan spesial yang mana pada saat menjemput jenazah di Ruang VIP Bandara Internasional Juanda. Saat memimpin pemindahan jenazah dari pesawat ke ambulance, Khofifah berada di depan dengan membawa foto Gus Sholah.
Advertisement