Khofifah dan Kopi Kapal Api, Apa Hubungannya?
Jam sudah menunjukkan sekitar pukul 22:00 malam. Bagi orang biasa jam-jam tersebut sudah bukan waktu untuk bertamu atau menerima tamu lagi.
Namun, beda dengan Khofifah Indar Parawansa, mantan Gubernur jawa Timur. Jam-jam sekitar itu justru dia masih sibuk menerima tamu. Tamu-tamu itu berdatangan secara berkelompok di rumah pribadinya di sekitar Jemursari Surabaya.
"Ya kalau tak begini, mereka para tamu itu tak akan bisa ditemui," kata Khofifah saat berbincang dengan redaksi Ngopibareng.id di rumahnya beberapa waktu lalu.
Saat sedang berada di rumah pribadinya di sekitar Jemursari Surabaya itu, Khofifah biasanya memang menggunakan waktunya untuk menemui para tamu yang datang secara berkelompok. Para tamu ini datang sesuai dengan jadwal yang sudah diberikan oleh ajudan Khofifah.
"Biasanya, selesai menemui tamu sekitar pukul 01:00 dinihari," ujar Khofifah.
Namun ada juga tamu yang biasanya datang tak berjadwal. Mereka adalah anak-anak SD yang ada di sekitar rumah Khofifah. Anak-anak ini kata Khofifah tahu ciri-ciri kalau Khofifah sedang ada di rumah pribadinya. Mereka berteriak-teriak, "Bu Khofifah Bu Khofifah, njaluk duite,". Kalau sudah begitu, biasanya Khofifah akan menyuruh anak-anak ini masuk rumahnya dan makan hidangan yang biasanya sudah disediakan untuk para tamu.
Rumah pribadi Khofifah memang bukan berada di perumahan elite dengan pengamanan yang ketat. Rumah pribadi Khofifah ini berada di perkampungan biasa. Sebelah rumahnya Khofifah ini bahkan ada SMK PGRI 1 Surabaya. Tak heran jika anak-anak SD ini bisa berteriak-teriak depan rumah pribadi Khofifah.
Soal kebiasaan bekerja sampai larut malam ini, kata Khofifah adalah hal yang biasa. Dia bercerita, saat di Grahadi dia biasa menggelar rapat dengan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sampai larut malam. Bahkan para kepala OPD sudah paham, apabila di depan Khofifah sudah tersaji kopi berarti rapat akan berjalan panjang. Bahkan bisa sampai dinihari. Ya, untuk membuat terjaga Khofifah memang terbiasa minum kopi. Bisa dikatakan Khofifah adalah coffeeholic.
"Kalau kopi tanpa gula, kalau teh masih pakai gula sedikit," ujarnya.
Kopi seolah memang barang menjadi penting bagi Khofifah agar tetap bisa terjaga. Ajudannya juga selalu sedia kopi sachet di sakunya. Kopinya pun "bukan sembarangan". Kopinya yang cocok bagi Khofifah adalah Kopi Kapal Api. Khofifah juga paham jika kopi yang digemari ini kopi yang banyak tersedia di pasaran dengan harga terjangkau.
"Ya harganya memang terjangkau. Tapi saya cocok," ujar Khofifah.
Khofifah juga mengaku tak pernah mempunyai gangguan lambung serius gara-gara kegemarannya minum kopi ini. Malah, suatu saat dia pernah mengalami gangguan lambung karena kopi. Itu terjadi sekitar bulan Syawal kemarin.
Ceritanya, Khofifah mendapatkan oleh-oleh kopi Turki dari dua temannya yang berbeda. Dua kopi Turki dicoba oleh Khofifah. Bukan nikmat yang didapat, tapi malah gangguan lambung.
Dari kejadian itu jadi bukti, Khofifah cocoknya memang dengan Kopi Kapal Api. Apalagi Kopi Kapal Api adalah pabrik pemanggangan kopi terbesar di Asia Tenggara yang berada di Jawa Timur.
Advertisement