Khofifah Blusukan ke Mayangan, Probolinggo, Janji Perluas Dermaga
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo yang beroperasi sejak sekitar 20 tahun silam mulai dikeluhkan sebagian nelayan. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun menjanjikan akan memperluas dermaga untuk bongkar-muat dan mengeruk kolam pelabuhan yang mulai dangkal.
Hal itu terungkap saat gubernur berkunjung dan berbincang-bincang dengan nelayan dan pengusaha perikanan di PPP Mayangan, Kota Probolinggo, Senin, 24 Mei 2021. Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menyambut kedatangan gubernur di pelabuhan di Kecamatan Mayangan itu.
Terkait perbaikan pelabuhan, gubernur menyebutkan di antaranya, perluasan dermaga ke arah utara sebelum break water. Sehingga kapal-kapal perikanan bertonase besar tidak perlu antre terlalu lama untuk bongkar-muat di PPP Mayangan.
Selain itu, kolam dermaga yang mulai dangkal akibat sedimentasi lumpur, kata gubernur, perlu dikeruk. Sehingga kapal-kapal besar tidak sampai kandas di dalam kolam pelabuhan. Selain itu perlu penambahan fasilitas lampu penerangan umum di kawasan pelabuhan. “Sektor perikanan dan pertanian di Jawa Timur tren naik meski pandemi Covid-19 belum berakhir,” kata gubernur. Sehingga wajar kalau Pemprov Jatim berencana melakukan perbaikan dan perluasan dermaga PPP Mayangan.
Didampingi walikota, gubernur sempat meninjau tiga kapal milik perusahaan perikanan tangkap yang berbeda. Saat itu tiga kapal itu sedang membongkar muatan ikan di PPP Mayangan.
Tampak pengusaha mewakili perusahaan perikanan berbincang dengan gubernur. Terungkap, dalam sekali berlabuh, sebuah kapal perikanan bisa menurunkan 40 ton beragam ikan seperti, kakap, kerapu, cakalang, hingga tengiri.
Walikota mendukung rencana Pemprov Jatim membenahi fasilitas PPP Mayangan di pantai utara Probolinggo itu. “Kami siap bersinergi untuk mendukung Pemprov Jatim dalam meningkatkan pelabuhan perikanan,” katanya.
Habib Hadi, panggilan akrab walikota menambahkan, peningkatan pelabuhan perikanan jelas akan berpengaruh terhadap kesejahteraan warga Probolinggo yang sebagian bekerja sebagai nelayan.
Sementara itu Yuni Hernawati, pengusaha perikanan mengatakan, armadanya beroperasi di perairan Laut Aru hingga perairan Papua. “Saat mendarat seperti sekarang bisa membawa 40 ton ikan,” katanya.
Yuni mengaku, tidak kesulitan untuk memasarkan ikan sebanyak itu. Soalnya ikan-ikan tersebut sudah dipesan perusahaan pengolahan ikan.
Advertisement