Khofifah Beri Tugas Para Relawan Semeru, Salah Satunya Shalawat
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, membagi tugas kepada para relawan yang ikut membantu melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Semeru, di Lumajang.
Khofifah meminta, agar para relawan membantu petugas untuk melakukan pemetaan permasalahan pengungsi. Terutama untuk ibu hamil, difabel, anak kecil dan lansia.
“Untuk lokasi anak-anak bisa dibantu komunikasikan dengan pengelola pengungsian pun termasuk untuk lansia, ibu hamil dan difabel,” kata Khofifah, di Lumajang, Rabu, 8 Desember 2021.
Khofifah juga mengingatkan agar pengungsi anak-anak bisa mendapatkan makanan yang layak. Pasalnya, saat ini kebanyakan masakan di dapur umum hanya untuk para orang dewasa.
“Tidak hanya soal makanan, tapi juga hal-hal sehari-hari seperti air panas. Water heater misalnya, anak-anak terutama bayi mungkin perlu mandi air hangat termasuk untuk makanannya,” jelasnya.
Selain itu, Khofifah meminta agar para relawan ikut mendata pengungsi yang belum mendapatkan vaksin Covid-19. Data itu untuk memudahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan vaksinasi.
“Mohon dibantu pendataan pengungsi agar berkenan untuk divaksin, supaya mereka terlindungi karena di pengungsian mereka bertemu dengan masyarakat lain dalam intensitas tinggi,” kata dia.
Tak hanya itu, Khofifah pun berharap agar para petugas dan relawan memikirkan persoalan hunian sementara bagi pengungsi. Mengingat banyak rumah mereka yang berada di zona rawan.
“Karena tinggal di pengungsian juga tidak boleh terlalu lama. Tidur bersama banyak orang yang tidak saling kenal tentu butuh adaptasi khusus,” ucapnya.
Menurut Khofifah, permasalahan pengungsi saat ini tidak hanya mengenai kondisi fisik saja, namun juga psikis. Ia berharap agar para relawan ikut membantu memulihkan psikologi korban.
“Kami berharap teman-teman relawan dapat mengisi dengan kegiatan spiritual salah satunya mengajak para pengungsi shalawat. Tentunya ini akan memberikan penguatan spiritual dan motivasi bagi para pengungsi dalam melewati masa sulit ini,” ujar dia.
Terakhir, mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menginginkan adanya media yang bisa menampung masukan dan informasi. Agar antara relawan dan petugas dapat berinteraksi dengan cepat.
“Jadi kita bisa terus mengupdate berbagai relomendasi dan bisa segera kita respon. Saya minta quick response, ini penting karena apa yang kita lakukan bisa memberikan info dan layanan terbaik,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, salah satu relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana, Dharmo memberikan rekomendasi terkait keterpaduan data dan logistik yang perlu dikelola lebih efektif.
Menurut Dharmo, harus ada satu mekanisme terkait dengan pendataan di masing-masing tempat. Lalu, memilah bantuan yang sejauh ini sudah diterima agar sesuai kebutuhan sehingga berbagai bantuan distribusi dan penggunaannya semakin efektif.
"Pendataan dan pendistribusian logistik semakin terpadu termasuk pengolahan data untuk kebutuhan pengungsi. Diharapkan setelah pertemuan ini, akan lebih efektif khususnya soal pendataan dan distribusi logistik," kata Dharmo.