Khofifah Berguru Semangat Berbagi dari Dapur Umum Syech Abdul Qadir Jailani di Baghdad, Irak
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Baghdad, Irak, sebagia bagian perjalanan muhibahnya. Di hari kedua di Irak, Selasa 28 Mei 2024, Khofifah berkunjung ke dapur umum Yayasan Al Qadiriyah Syech Abdul Qadir Jailani yang berada se kompleks dengan Masjid, lembaga pendidikan dan makam Syech Abdul Qadir Jailani. Berguru ilmu berbagi dalam kemanusiaan.
Khofifah kemudian diajak oleh Assayyid Assyech Afeefuddin Al Jailani, cicit ke-33 Abdul Qadir Al-Jailani untuk melihat langsung tradisi memberi makan kepada masyarakat dhu'afa dan fuqara. Kegiatan itu merupakan tradisi Sulthonul Auliya Syech Abdul Qadir Jailani r.a. dan diteruskan oleh pengikut dan penerus Syech Abdul Qadir Jailani sejak 800 tahun yang lalu sampai hari ini.
“Setiap hari masyarakat boleh ambil makanan bergizi dua kali sehari. Saya bersyukur ikut mengisi panci dan tempat makan yang dibawa masyarakat untuk diisi,” kata Khofifah.
Ia mengisi panci dengan nasi, juga lauk daging dan kuah. Semuanya dituang dalam tempat yang berbeda-beda sesuai yang mereka bawa. Makanan tersebut dijamin memiliki gizi yang tinggi, berkualitas dan juga higienis.
Saat mengisi panci, Khofifah dipantau langsung oleh Syekh Afeefuddin. Khofifah dipandu menuangkan porsi makanan bergizi yang akan dibagikan pada dhuafa dan fuqoro yang telah panjang mengantre.
Saat itu, Khofifah sempat kaget. Porsi sedekah untuk dhu'afa dan fuqara ternyata diberikan dalam jumlah dan porsi besar. Jika biasanya di Indonesia sedekah dhu'afa dan fuqara diberikan untuk satu orang per porsi, di sini sedekah diberikan dengan standar untuk lima hingga enam orang per porsi. “Porsinya bukan porsi individu tetapi porsi keluarga. Saya yang ikut mengisi disaksikan oleh tim dapur umum serta Syech Afeefuddin Al Jailani diminta agar tambah lagi, tambah lagi, setara untuk 5-6 orang satu porsi,” kata Khofifah.
Khofifah pun mengucap syukur atas pembelajaran penting dalam menguatkan sedekah serta kesalehan sosial. Dari tradisi ini dicontohkan bahwa memberi sedekah makanan dilakukan dengan membagikan makanan terbaik yang bergizi dan berkualitas dan sangat bermanfaat bagi mereka yang tak mampu.
Khofifah menegaskan bahwa teladan Syech Abdul Qadir Al-Jailani r.a mengikuti jejak teladan Rasulullah SAW. Bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh HR Tirmidzi, menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, bagikanlah makanan, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian pasti masuk surga dengan selamat.”
“Rasulullah menganjurkan kita untuk berbagi makanan pada dhuafa dan fuqoro. Dan ini telah diterapkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani sejak 800 tahun yang lalu. Semoga keteladanan ini bisa kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari,” tegas Khofifah.
Advertisement