Khofifah Berangkatkan Isyroqi, Wakil Kafilah Jatim di MTQ
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melepas para Kafilah Jatim yang akan mengikuti Seleksi Tilawati Qur’an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional XXV Tahun 2019 pada Selasa, 25 Juni 2019 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Salah seorang peserta, Isyroqi, pemuda tunanetra asal Mojokerto merupakan Kafilah dari Jawa Timur.
“Saya sepertinya pernah bertemu dengan sampean (Anda) di Mojokerto kalau tidak salah?,” tanya Khofifah di tengah acara. Sambil memegang mikrofon, Isyroqi membenarkan hal tersebut. “Benar bu, ibu masih mengingat saya,” sautnya.
Isyroqi merupakan seorang dari 12 peserta kalifah asal Jatim yang akan berangkat dalam ajang STQH di Pontianak, Kalimantan Barat. Meski tunanetra, Isyroqi pernah mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten, provinsi dan sering mendapat juara.
Dirinya belajar metode menghafal Al-Quran sejak usia 8 tahun hingga 13 tahun dan sang ibu lah yang mengajarinya. Selama lima tahun belajar, Isyroqi berhasil menghafal Al-Quran.
Isyroqi berharap agar dirinya bisa memberi penampilan terbaik dalam STQH kali ini, apalagi menurutnya, Kafilah Jatim saat ini langsung dilepas oleh gubernur. “Semoga bisa beri terbaik buat Jawa Timur, apalagi Bu Khofifah yang melepas,” harapnya.
Sementara Khofifah berharap para Kafilah Jatim yang akan mengikuti Seleksi Tilawati Qur’an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional XXV Tahun 2019, mampu menjadi juara umum. Hal ini cukup beralasan, karena Jatim merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki pesantren terbanyak.
Khofifah menargetkan Jatim untuk juara karena dalam lomba sebelumnya yang diadakan di Lombok, para perwakilan Jatim tidak bisa tampil optimal. Menurut Khofifah saat itu banyak Kafilah terbaik di Jatim malah membela daerah lain.
"Saya harap ada peningkatan prestasi tahun ini. Karena saat lomba tahun lalu kita kecolongan kafilah-kafilah terbaik yang justru sudah diambil oleh daerah lain," terang Khofifah.
Mantan Menteri Sosial yakin, peserta yang dipilih saat ini adalah yang terbaik sehingga diharapkan betul-betul bisa mewakili potensi pesantren di Jatim. Oleh sebab itu, potensi para qori’ qori’ah, hafidh hafidhoh dan mufassir di Jatim harus dijaga sehingga bisa terus melahirkan prestasi yang membanggakan.
Khofifah menambahkan, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada kafilah tersebut karena mampu menjadi generasi yang menjaga Al-Qur’an. Apalagi, pada program Nawa Bhakti Satya salah satu programnya yakni memuliakan masyarakat. Salah satu lokomotif yang diharapkan bisa memuliakan masyarakat ini yaitu para hafid hafidzah.
Sementara itu, Ketua 3 Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Jatim KH. Abdul Hamid mengatakan, Provinsi Jatim pada kegiatan SQTH XXV tahun 2019 mengirimkan kafilah sebanyak 25 orang. Yang terdiri dari 12 orang peserta, 2 orang pembina, pendamping 3 orang dan official 8 orang.
Ditambahkan, kegiatan STQH tersebut akan diselenggarakan di Hotel Orchardz Pontianak. Ajang ini akan berlangsung mulai 26 Juni hingga 6 Juli 2019. Sedangkan cabang Musabaqah yang akan diikuti oleh Kafilah Jatim sebanyak 3 cabang yaitu cabang tilawah, cabang Hifdh Al-Qur’an, dan cabang tafsir Al-Qur’an. Para Kafilah Jatim akan diguyur bonus hingga 50 juta bagi mereka yang berhasil meraih gelar juara.
Terkait kesiapan peserta, pihaknya menjelaskan bahwa semua peserta telah melalui tiga tahapan pelatihan. Di samping itu, mereka juga sering diberi kesempatan untuk tampil di majelis-majelis taklim.
“Saat ini saingan yang cukup kuat yakni Provinsi Jawa Barat dan DKI, namun insya allah anak-anak sudah kita bekali dengan latihan yang cukup,” pungkasnya. (faq)