Jatim Terapkan PPKM Mikro Melalui Optimalisasi Kampung Tangguh
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa akan mengoptimalkan kampung tangguh sebagai embrio dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang akan diterapkan pemerintah pusat.
"Kita berkomitmen melaksanakan PPKM Mikro melalui Kampung Tangguh yang sudah kita terapkan sejak 8 bulan yang lalu," kata Khofifah dalam pernyataan tertulis, Minggu, 7 Februari 2021.
Kampung Tangguh ini dibentuk bersama Kapolda Jatim saat itu Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam V/Brawijaya, Pemprov Jatim, pemerintah kota/kabupaten, dan Perguruan Tinggi. Konsep kampung tangguh ini sebagai implementasi pencegahan penularan covid-19 berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa.
“Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim adalah bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19," kata Khofifah saat berada di Kampung Tangguh Semeru desa Ngale kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun.
Lanjut Khofifah, kebersamaan dalam pelaksanaan kampung tangguh juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Untuk diketahui, per tanggal 7 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh di Jawa Timur mencapai 3.160 dan terus akan bertambah.
Berdasarkan Instruksi Mendagri nomor 3 tahun 2021, Jawa Timur termasuk dalam daerah yang mendapatkan instruksi untuk pelakanan PPKM Mikro dengan daerah prioritas Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya. Pemberlakuan PPKM Mikro akan dilaksanakan tanggal 9-22 Februari 2021.
"Kami harapkan pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim. Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, POLRI, serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim," kata Khofifah.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Timur selama ini sudah menujukkan hasil yang relatif signifikan. Berdasarkan data Pemprov Jatim, sejak diberlukan PPKM, zona merah di Jatim tinggal dua kabupaten/kota.
Sementara, BOR isolasi juga mengalami penurunan dari 79 persen menjadi 55 persen. Begitu juga BOR ICU menurun dari awalnya 73 persen menjadi 67 persen.
Advertisement