Khofifah: Angka Kemiskinan Jatim 2022 Naik, Secara YoY Turun
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan angka kemiskinan per Maret 2022 hingga September 2022 mengalami kenaikan. Namun, ia menyebut berkaca dari data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kenaikan tersebut tidak lebih besar secara Year on Year (YoY) September 2021 dan September 2022.
Dalam rilisnya, BPS mencatat angka kemiskinan Jawa Timur pada September 2022 mencapai 4,236 juta penduduk. Angka tersebut naik 0,11 persen atau 55,22 ribu orang.
Namun, persentase penduduk miskin September 2022 juga terhitung menurun 0,10 persen secara YoY dibanding September 2021, sebesar 4,25 juta penduduk miskin.
"Jadi year on year tetap turun," tegas Khofifah saat dikonfirmasi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat, 20 Januari 2023.
Ia menjelaskan, kenaikan yang terjadi dari Maret ke September 2022 itu tak lain karena faktor perkembangan ekonomi nasional.
"Kemarin ada kenaikan BBM, kemudian indikator pengeluaran dari BPS itu naik. Jadi yang semula katakanlah 400 sekian jadi 400 sekian karena kenaikan BBM. Jadi ada kenaikan dari Maret ke September 2022, tapi September 2021 ke September 2022 tetap turun," pungkasnya.
Karena itu, Pemprov Jatim sendiri sudah membuat berbagai strategi yang digunakan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem dan ancaman inflasi tinggi di 2023.
Untuk pengendalian inflasi, mantan Mensos RI itu menyebut Pemprov Jatim memiliki program 4K berupa keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif. Sedangkan pengentasan kemiskinan ekstrem ada program PKH maupun PKH plus dan banyak program lainnya.