Khofifah Ajak Masyarakat Hadapi Era Digital di Momen Harkitnas
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-115 menjadi momen penting untuk saling menguatkan dan bekerja sama untuk bangkit menghadapi tantangan di era yang serba maju saat ini.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa kemajuan teknologi yang ada saat ini telah mempersempit ruang dan waktu pertemuan masyarakat. Hal ini berdampak pada perubahan dari awal yang menjadi semangat terbentuknya gerakan Budi Utomo pada 20 Mei 1908 lalu.
Karena itu, sesuai dengan tema peringatan Harkitnas tahun ini, Semangat Untuk Bangkit, Khofifah menekankan pentingnya laku adab mulia dengan etika yang tinggi dalam mengarungi era digitalisasi. Pasalnya, di tengah menghadapi transformasi besar menuju era digital dibutuhkan tidak hanya kecerdasan dan wawasan sosial yang tinggi.
"Saat ini pun kita disadarkan kembali bahwa langkah maju yang membutuhkan kecerdasan, inovasi, dan kreativitas harus bersanding dengan laku adab dan etika yang mulia," kata mantan Mensos RI.
Ia menjelaskan, bahwa di era saat ini, ruang jarang dan waktu semakin pendek, dan ruang-ruang perjumpaan tidak hanya berlangsung secara fisik tapi juga secara virtual.
Hal tersebut kemudian dimanfaatkan dengan banyaknya masyarakat yang lebih percaya terhadap berita-berita hoax yang ada di media sosial, lalu maraknya ujaran kebencian (hate speech), persengketaan dan saling memaki dalam lalu lintas perbincangan di dunia maya.
Oleh karena itu, Ketua PP Muslimat NU itu mengatakan penanaman budaya dan literasi digital menjadi penting. "Untuk mengubah jalannya arus sejarah, dan menata kembali jalannya permainan sebagai game changer, para pendiri bangsa tidak hanya berbekal ketinggian pemikiran intelektual tapi kemuliaan adab," sebutnya.