Khawatir Dehidrasi, Piala Afrika Terapkan Regulasi Water Break
Cuaca terik yang sedang melanda Mesir selama gelaran Piala Afrika 2019 diputar membuat federasi sepak bola Piala Afrika (CAF) akan memberlakukan aturan water break. Hal ini tak lepas dari asntisipasi terjadinya dehidrasi yang dialami para pemain selama turun di ajang tersebut.
Seperti dilansir dari Nairobi News, CAF menerapkan regulasi ini karena suhu di Mesir selama bulan Juni-Juli diperkirakan mencapai 35-38 derajat celcius. CAF tampaknya khawatir, cuaca panas ini menyebabkan para pemain bakal kepanasan dan kesulitan bermain dalam kondisi prima.
Penerapannya, semua peserta kompetisi Piala Afrika 2019 akan diberikan waktu istirahat untuk water break di menit ke-30 dan ke-75 untuk mendinginkan tubuh. Aturan ini mirip yang pernah diterapkan sepak bola Indonesia di sejumlah turnamen yang sudah berlangsung.
Di Piala Afrika, aturan ini baru diberlakukan pada gelaran kali ini. Sebab, pada ajang yang sama sebelumnya, turnamen sepak bola antarnegara di benua tersebut selalu diputar pada pertengahan musim, yaitu pada Januari-Februari. Di bulan-bulan itu, suhu di Afrika tidak sepanas pada Juni dan Juli.
Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta Piala Afrika di tahun ini. Sebab, selain menghadapi lawan, mereka harus melawan panasnya cuaca. Jika tidak dalam kondisi prima, para pemain bisa tumbang.