KH Yahya Staquf Sampaikan Salam Presiden Jokowi ke Paus
Selain berkunjung ke beberapa lembaga dan pejabat Vatikan, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf bertemu dengan pemimpin Katolik Paus Fransiskus. Apa saja yang disampaikan kepada orang pertama di Vatikan ini?
"Kepada Paus, saya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia. Saya juga meminta Paus untuk mendoakan bangsa Indonesia," katanya kepada ngopibareng.id di Vatikan.
Selain sebagai Katib Aam PBNU, pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Thalibien Rembang ini juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Ia berada di Vatikan bersama Uskup Agung Mgr Agustinus Agus dan pengurus PP GP Ansor.
Staquf bertemu Pemimpin Agama Katolik ini di sela-sela Audiensi Umum di Basilika Saint Petrus. Ia didampingi Mgr Agus dan Sekjen DPP REI Paulus Totok Lucida.
Di hari kedua kunjungannya ke Vatikan, Staquf juga bertemu Presiden PISAI (Institut Kepausan untuk Studi Bahasa Bahasa Arab Klasik dan Islamologi atau Pontifical Institute for Arabic and Islamic Studies) dan Islamic Center di Roma yang tak jauh dari Vatikan.
Dalam pertemuan dengan Paus, Staquf sempat menyerahkan dokumen hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama di Banjar, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Hasil Munas tersebut sejalan dengan Piagam Abu Dhabi yang telah ditandatangani Paus Fransiskus dan Grand Syaih Al Azhar.
Baik Keputusan Munas Banjar dan Piagam Abu Dhabi membawa spirit humanitaeian Islam yang sama dengan humanisme Kristen. Kerena itu, diharapkan akan ada kerjasama erat antara NU dan Vatikan dalam mengupayakan perdamaian dunia.
Ia juga menyampaikan rencana dia menggelar pertemuan para pemimpin agama seluruh dunia di Indonesia. Staquf berharap agar Paus Fransiskus menjadi bagian dari pertemuan pemimpin agama se dunia itu.
Menurut Staquf, Paus sangat mengapresiasi dan mendoakan bangsa Indonesia. "Paus meminta agar mengirim surat ke Vatikan untuk kepentingan pertemuan para pemimpin agama se dunia tersebut," katanya.
Seorang pejabat Vatikan melihat keinginan mengundang Paus ke Indonesia itu sangat relevan. Apalagi, sejak tahun 1990-an, Paus belum pernah datang lagi ke negara yang mayoritas beragama Islam ini.
Pejabat tersebut mengharapkan Presiden Jokowi biaa melakukan kunjungan kenegaraan dalam lawatannya ke Eropa mendatang. "Paus pasti akan memberikan perhatian khusus jika presiden Jokowi ke sini," katanya.