KH Syukri Zarkasyi Meninggal Dunia, Keluarga Gontor pun Berduka
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo ini, mengembuskan nfas terakhir pada Rabu, 21 Oktober 2020 (4 Rabi'ul Awwal 1442) pukul 15.50 WIB di rumahnya, kompleks Pesantren Gontor.
"Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala dosanya. Amin," demikian informasi resmi dari Sekretarian Pesantren Gontor Ponorogo.
Almarhum memimpin Pondok Modern Darussalam Gontor sejak 1985. Dalam beberapa tahun terakhir, almarhum menjalani perawatan kesehatan secara intensif.
KH Abdullah Syukri Zarkasyi dinilai banyak kalangan, berhasil mengembangkan lembaga pendidikan Islam tersebut.
Sedikitnya sudah terbentuk 13 cabang di Indonesia dengan ribuan alumni. Para alumni mengembangkan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat melalui pondok pesantren tak hanya di Indonesia, tapi sampai ke berbagai negara lain, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Suriname, dan Afrika Selatan.
Kiai Abdullah Syukri meraih gelar master of arts (MA) Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Al-Azhar University Kairo, Mesir. Putra tokoh legendaris Gontor KH Imam Zarkasyi, kelahiran Gontor, 19 September 1942 ini mendapat penghargaan berupa gelar doctor honoris causa dari Universitas Islam Negeri itu dalam bidang pendidikan agama Islam.
”Ini suatu kehormatan buat saya. Ini juga almamater saya,” tutur Kiai Syukri, yang bersama Gus Dur, Gus Mus dan M Quraish Shihab menimba ilmu di Mesir, mengenang.
Gelar itu diperolehnya berkat peran dia sebagai praktisi pendidikan sehingga membawa Gontor berkembang seperti sekarang. Lantaran itulah, Kiai Syukri menganggap gelar kehormatan itu tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk kehormatan bagi pimpinan Gontor yang lain, kehormatan buat pondok secara keseluruhan.
Di UIN, yang sebelumnya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, putra sulung dari 11 bersaudara pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor ini lulus sarjana muda pada 1965.
Ayah lima anak, memimpin Pondok Modern Darussalam Gontor setelah kembali menimba ilmu dari berbagai negara, termasuk di Al-Azhar Mesir.
Pesantren Gontor berkembang sampai 13 cabang di seluruh Indonesia dengan santri 15.863 orang. Selain itu, 179 pondok pesantren alumni Gontor. Ini pertimbangan lembaga pendidikannya. Kedua, perkembangan alumni.
"Ternyata para alumni bermunculan menjadi tokoh-tokoh di masyarakat, jadi bupati, polisi, anggota DPR, anggota MPR, menteri. Istilahnya, sistem pendidikan Gontor telah menghasilkan orang-orang seperti itu. Mungkin atas dasar ini, saya dianggap sebagai praktisi pendidikan," tuturnya.
Kiai Syukri memimpin Pesantren Gontor hampir 20 tahun. Menurutnya, lembaga pendidikan harus dikelola dengan sungguh-sungguh, dengan keikhlasan yang prima, dengan wawasan, pengorbanan, dan sebagainya.
Dengan cara seperti begini kita memimpin pondok, kenyataannya maju dan berkembang hingga jadi 13 cabang dan 179 pondok pesantren alumni. Bermunculan sekian banyak alumni.