KH Syatibi Syarwani, Ulama Penyangga Banten itu Wafat
Jakarta: Kabar duka menyelimuti umat Islam, khususnya di kalangan pesantren. Seorang ulama dari Pandeglang, Banten, KH Syatibi Syarwani meninggal dunia, Jumat (15/9/2017), sekitar pukul 12.00 WIB. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Berita duka itu didapt dari staf Syuriyah PBNU Mahbub Ma’afi, yang langsung tersebar ke berbagai media sosial dengan cepat. Tak pelak, hal itu pun mengundang ungkapan belasungkawa dan doa masyarakat secara luas di Banten dan warga NU umumnya.
Dalam catatan ngopibareng.id, Kiai Syatibi Syarwani adalah sosok ulama yang sangat sederhana dari Pandeglang, Banten. Sebelum meninggal dunia, pada usia beliau sudah di atas delapan puluh, namun fisiknya masih nampak sehat dengan pelbagai aktivitas.
Penampilannya biasa saja, kemana-mana selalu memakai sarung, tetapi di balik semua yang nampak secara lahiriah, kiai yang satu ini adalah sosok yang sangat tegas dan sangat disegani para ulama.
Sejak masih muda KH Syatibi Syarwani sudah aktif di NU, hidupnya sepenuhnya diabdikan untuk NU. Kiai Syatibi dikenal sebagai “Penyangga atau pakunya NU Banten”. Meski sudah sepuh, namun beliau jarang absen di acara-acara yang diadakan oleh NU. Petuah-petuahnya selalu dinanti karena lahir dari keikhlasan dan ketajaman spiritualitsanya. Di PBNU beliau duduk dijajaran Mustasyar.
Kiai Syatibi termasuk di antara nama-nama yang pernah direkomendasikan masuk dalam daftar anggota Ahlul Halli wal Aqdi pada Muktamar Ke-33 NU di Jombang, 2015.
Kiai Syatibi mengemban amanah sebagai mustasyar PBNU hasil Muktamar Ke-33 NU untuk periode 2015-2020. Namun, perjalanan tugas mesti terhenti di tengah jalan karena pulang ke rahmatullah.(adi)
Advertisement