KH Ma'ruf, Cicit Imam Masjidil Haram, Mendaftar ke KPU Pakai Sarung
Sosok Prof. Dr. KH Ma'ruf Amin seakan tak ingin menanggalkan identitasnya sebagai seorang ulama dan kiai sepuh. Bahkan saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), KH Ma'ruf tetap mengenakan seragam kebesaran kiai yakni bersarung.
Pantauan ngopibareng, bersama Joko Widodo, KH Ma'ruf tiba di KPU dengan mengenakan sarung hijau cokelat, berjas putih serta sorban putih. Jokowi dan KH Ma'ruf tiba di gedung KPU pukul 09.25 WIB.
KH Ma'ruf saat ini masih tercatat sebagai Ketua MUI sejak 2015. KH Ma'ruf saat ini juga menjabat sebagai Rois Aam PBNU, hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang pada tahun 2015 silam.
Sebelum jadi Ketua MUI, sebagai ulama ahli fiqih yang disegani, KH Ma'ruf pernah menjadi Ketua Komisi Fatwa yang bertanggung jawab soal penerbitan fatwa MUI.
Sebagai santri, KH Ma'ruf pernah belajar di Pondok Pesantren Tebuireng. Dari sisi silsilah, KH Ma'ruf adalah cicit dari Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani, ulama besar asal Banten yang pernah menjadi Imam Masjidil haram.
Dalam catatan Wikipedia, Syaikh Nawawi adalah ulama yang hidup tahun 1730 hingga 1813. Para ulama Indonesia menyebut Syaikh Nawawi sebagai Bapak Kitab Kuning Indonesia. Ratusan buku pernah dia tulis semasa hidup.
Sementara itu di gedung KPU, Jokowi dan Ma'ruf didampingi seluruh ketua dan sekjen parpol pendukung serta para relawan. Belasan menteri juga tampak hadir khususnya menteri yang berlatar belakang partai politik.
Para menteri yang hadir kompak dengan mengenakan kemeja putih.
Sementara itu, meski Jokowi masih sebagai presiden, namun Jokowi dan Ma'ruf tiba di gedung KPU dengan mengendarai mobil Toyota Innova hitam. (man)