KH Kafabih: Selamatkan Akidah dan Akhlak Anak-anak Kita
Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri, KH Abdulloh Kafabih Mahrus, menjadi figur ulama yang dihormati di kalangan pesantren. Pesan-pesannya dijadikan pegangan dalam menata kehidupan.
Shuniyya Ruhama, seorang Bu Nyai Ponpes Tahfidzul Quran Al-Istiqomah Weleri Kendal, Jawa Tengah, menyampaikan catatan setelah bertemu dengan putra Kiai Machrus Aly Lirboyo (almaghfurlah).
Pada acara safari ziarah yang lalu bersama para sahabat dari Weleri Kendal, kami berkesempatan sowan ke ndalem KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo.
Beliau menerima kami dengan kehangatan dan keramahan yang luar biasa. Bahagia sekali masih diberikan kesempatan bisa bermuwajahah dengan priyogung yang sangat kami cintai ini.
Sembari menikmati teh hangat dan biskuit yaang disuguhkan, kami menunggu fatwa dan nasehat beliau. Setelah menanyakan asal dan maksud kami sowan, beliau memberi petuah kepada kami:
"Anak-anak kita adalah masa depan kita. Mereka yang akan meneruskan perjuangan agama di masa yang akan datang. Maka, jangan sampai "kecolongan."
Jika dahulu saja para Kiai sudah sangat mewanti-wanti bahayanya televisi padahal sudah ada badan sensornya, maka hari ini cobaan bagi anak-anak kita jauh lebih berat lagi.
Yakni bisa langsung memegang HP tanpa sensor dan tanpa pengawasan dari orangtua. Sehingga informasi apa saja bisa diterima anak-anak kita. Jika info yang diterima bersifat merusak, maka banyak orangtua yang terkaget-kaget melihat perubahan anaknya yang tidak sesuai dengan harapan.
Orangtua sibuk bekerja memenuhi kebutuhan anak-anaknya seringkali memberi fasilitas HP yang canggih. Justru karena inilah banyak anak yang salah jalan. Terjerumus kepada hal yang tidak benar.
Karena itu, mengadapi situasi yang sedemikian rupa, orangtua harus siap. Jika sekiranya tidak bisa mengawasi anaknya dengan baik, maka sebaiknya dipondokkan saja.
Ibadah yang Terjaga
Kalau sudah di pondok maka anak agamanya, ibadahnya jauh lebih terjaga. Pergaulannya juga lebih terjaga, dan akhlaqnya juga terjaga. Lebih dari itu, aqidahnya juga akan terjaga.
Itu bentuk kasih sayang sejati orangtua kepada anaknya. Sehingga orangtua tidak khawatir akidah dan akhlak anaknya. Tidak perlu khawatir masa depan anaknya.
Silakan dipersiapkan anaknya masing-masing untuk masuk ke pondok pesantren. Tentu pondok pesantren yang sesuai dengan aqidah dan amaliyah kita. Bukan yang sembarangan pondok pesantren."
Sami'na wa atho'na ya Syaikhina... Matur sembah nuwun atas fatwa dan nasehatnya..
Semoga berkenan menerima kami sebagai santri beliau. Dan semoga Guru Mulia senantiasa diberikan kesehatan lahir batin, panjang umur dan istiqomah fi thoatillah.. Alfatihah...
Shuniyya Ruhama
Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al-Istiqomah Weleri Kendal, Jawa Tengah.