KH Ali Yafie Dikebumikan dI TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan
Jenazah ulama besar NU Prof. KH. Ali Yafie akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, hari ini, Minggu 26 Februari 2023, usai sholat dzuhur.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Bintaro, Sabtu kemarin pukul 22.13 WIB. Almarhum mengembuskan napas terakhir di usia 96 tahun.
Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka Jalan Menteng V Blok B7/FC 5 No.12, Menteng Residence, Menteng Bintaro Sektor 7, Tangerang.
Saat menjalani perawatan di rumah sakit, kiai sepuh ini sempat dikunjungi Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri, Wury. Bahkan, satu jam sebelum wafat, Kiai Ali Yafie sempat mendapatkan kunjungan dari mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, Jusuf Kalla (JK).
"Sekitar sejam sebelumnya waktu dalam kritis, Pak JK sempat menjenguk," ujar Helmy Ali, putra almarhum.
Profil KH Ali Yafie
KH Ali Yafie adalah ulama besar ahli fiqih yang juga tokoh NU. Ia anak ketiga dari lima bersaudara, yakni As'ad, Muzainah, Munarussana, dan Amira. Orang tuanya, Syekh Muhammad Al-Yafie dan Imacayya, seorang putri raja dari salah satu kerajaan di Tanete, sebuah desa di pesisir barat Sulawesi Selatan.
Mengutip dari laman NU, ibunya wafat saat Ali Yafie berusia 10 tahun. Lalu ayahnya menikah lagi dengan Tanawali. Pasangan ini diberi empat keturunan, Muhsanah, Husain, Khadijah, dan Idris. Ayahnya, Muhammad Al Yafie meninggal pada awal 1950-an.
Ali Yafie telah banyak berkiprah untuk negara dan umat. Dia pernah menjadi Hakim di Pengadilan Agama Ujungpandang (Makassar) pada 1959-1962. Juga pernah menjabat Inspektorat Pengadilan Agama Indonesia Timur pada 1962-1965.
Kemudian pada 1965-1971, KH Ali Yafie menjadi Dekan di Fakultas Ushuluddin IAIN Ujungpandang.
Pada Muktamar NU di Surabaya tahun 1971) KH Ali Yafie terpilih menjadi salah seorang Rais Syuriyah PBNU. Kemudian pada Muktamar NU di Semarang tahun 1979 dan Situbondo tahun 1984, Ali Yafie kembali diberi amanah sebagai Rais Syuriyah PBNU.
Pada Muktamar NU di Krapyak 1989, KH Ali Yafie diberi amanah sebagai wakil Rais 'Aam PBNU. Selanjutnya menjadi Penjabat (Pj) Rais 'Aam PBNU 1991-1992 setelah KH Ahmad Shiddiq sebagai Rais 'Aam PBNU wafat.
KH Ali Yafie pun menjabat Ketua Umum MUI pada 1998-2000 menggantikan KH Hasan Basri. Ulama fiqih ini pun pernah menjadi Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta pada 2002-2005.
KH Ali Yafie juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Aktif menulis buku terutama tentang fiqih. Di antaranya buku Menggagas Fikih Sosial: dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi hingga Ukhuwah. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Mizan di Bandung pada 1995.
Advertisement