KGB01 dan KGB02 Gowes 24 Jam Rayakan Ulang Tahun
Ulang tahun patut dirayakan sebagai rasa syukur bahwa telah dikaruniai usia setahun. Dan sebagai harapan agar setahun ke depan diberkahi kesehatan, rezeki dan damai sejahtera.
Bagaimana cara Benny Yahya dan Hermansyah Handoko, dua cyclist founder Kelapa Gading Bikers (KGB) dalam bersyukur atas bertambahnya usia? Gowes 24 jam!
“Semua bermula saat ketemuan di ulang tahun Om Ben tanggal 28 September. Waktu itu tercetus ide, ulang tahun dirayakan gowes 24 jam, donk! Tak disangka-sangka, Om Ben menanggapi dengan serius,” bilang Hermansyah yang sering dipanggil KGB02 ini.
Lantas, dicarilah tanggal yang tepat. Giliran Om Ben memberi saran. “Gowes 24 jam dilakukan di ulang tahun Om Herman saja. Bulan Oktober!” tutur Ketua KGB yang berusia 60 tahun ini.
Setuju! Dicapailah kata sepakat gowes syukuran peringatan ulang tahun dilaksanakan tanggal 10–11 Oktober 2020. Start jam 07.00 pagi hari Sabtu dan finis jam 07.00 pagi hari Minggu.
Lokasinya? Agar tidak menyusahkan teman-teman KGB yang ingin memberi support juga secara logistik lebih mudah, maka dipilihlah kompleks Jakarta Garden City (JGC).
Mereka berdua harus memutar kompleks sejauh 8,3 km per putaran itu terus menerus selama 24 jam. “Tidak ada kendala berarti, karena banyak teman-teman yang memberi support kami selama 24 jam penuh,” bilang Benny.
Paling ramai adalah di Sabtu pagi, sekitar 50-an anggota KGB dan teman-teman memberi support dengan gowes bareng. “Hingga paling sedikit supporter kami tinggal empat orang,” imbuh Hermansyah lantas tertawa.
Bila Benny menjalani gowes ini dengan santai, berbeda dengan Hermansyah. Pria berusia 54 tahun ini agak keder saat mau start membayangkan lamanya 24 jam dan harus gowes selama itu.
“Tapi setelah dijalani lama-lama perasaan itu hilang. Apalagi kita berusaha pertahankan kecepatan di 30-32 kmh. Jadi fokus pikiran ke sana,” tuturnya. Kendala teknis paling utama adalah harus menerjang angin kencang jam 2 siang hingga jam 5 sore.
“Itung-itung saya latihan ekstra. Selama 24 jam itu saya gowes dengan chainring 34 dan sproket 14 karena baterai Di2 Wilier saya habis,” bilang Hermansyah lantas tertawa.
Sedangkan menurut Benny, karena jalanan perumahan itu tidak menggunakan aspal, jadi lebih berat ketika digowes dengan sepeda. “Juga ada tiga polisi tidur dan tiga U-turn. Apalagi kita ingin pertahankan kecepatan rata-rata jadi kita harus pelan dan angkat speed lagi. Itu berat,” bilang pengguna Cervelo S5 ini.
Mereka berdua mengaku tidak ada persiapan khusus. Tapi memang mereka sudah rutin berolahraga gowes atau lari. Jadi secara fisik sudah terbentuk endurance-nya.
Meski begitu, Benny dan Hermansyah tetap memikirkan nutrisi dan istirahatnya. “Tiap gowes 50 km atau selama dua jam kita stop untuk istirahat dan makan Strive. Lantas jam 12 siang kita lunch, jam 6.30 malam kita dinner,” tutur Hermansyah yang menggunakan sepeda Wilier 0SLR ini.
Beruntung, perumahan itu tidak jauh dari Kelapa Gading, Jakarta Timur. Tempat tinggal mereka berdua. Jadi mereka pun sempat beristirahat tidur di rumah.
“Rumah saya dengan JGC hanya berjarak satu kilometer. Om Ben juga tidur di rumah saya. Kita tidur dua jam saja cukup,” bilang Hermansyah.
Selain beristirahat, mulai jam 10 malam hingga jam 2 pagi, hujan sangat deras dan jersey basah kuyub. Rencana mau tidur di mobil dibatalkan demi kesehatan.
Intinya, mereka berdua tidak mau terlalu capek dan ngoyo, harus finis strong dan tetap sehat. “Tidak ada namanya kram kaki, badan juga tidak pegal-pegal, ketika ride kita semua happy. Pulang jam 9 pagi hari Minggu baru berasa lelah. Lalu mandi dan tidur. Bangun tidur segar kembali,” bilang Benny bangga.
Ternyata selain sebagai perayaan ulang tahun, ada pesan yang lebih mendalam lagi dari dua senior komunitas KGB melakukan gowes “gila” ini. Menurut Benny, dia ingin memberi semangat pada generasi muda.
Bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Usia bukan alasan. Hanya semangat dan mental yang nomor satu untuk menentukan sukses tidaknya dalam mengarungi kehidupan ini.
Senada dengan Benny. “Belajar dan latihan membuat kita terbiasa dan bisa. Tidak ada istilah tidak mungkin jika kita mau belajar dan berlatih. Usia itu hanya angka bukan halangan,” imbuh Hermansyah yang sering dipanggil Om Kodok ini.
Akhirnya, Minggu jam 7 pagi gowes ini selesai. Dan tercatat 377 km dengan kecepatan rata-rata 27 kmh dan mengitari kompleks JGC sebanyak 46 putaran.
“Ulang tahun kami berikutnya mungkin mau Jakarta-Semarang. Gimana Ben?” celetuk Hermansyah kepada Benny. Hanya disambut senyuman oleh Om Ben.
Foto-foto dan video
Kelapa Gading Bikers/Agus Lie, Tonny Kindangen, Taffy dan Chistayanarta