Keutamaan Sifat Tawadhu' Menghindari Sifat Sombong dan Arogan
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda :
" Jika ada seseorang berkata : orang banyak ( sekarang ini ) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka. " ( H. R. Muslim )
Imam Nawawi saat menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, Beliau memberikan penjelasan seperti berikut :
" Larangan semacam di atas itu ( larangan mengatakan orang banyak telah rusak ) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram. "
KEUATAMAAN SIFAT TAWADHU' (RENDAH HATI)
Di tengah perjalanan malamnya, Abu Yazid al-Bisthami bertemu dengan seekor anjing.
Dengan sigap, diangkatlah gamisnya, dengan maksud agar tidak terkena najisnya anjing.
Spontan anjing tersebut berhenti dan memandang Abu Yazid.
Atas kuasa Allah...., Abu Yazid mendengar anjing tersebut berbicara, kepadanya :
" Wahai Yazid, tubuhku ini kering, tidak akan menimbulkan najis kepadamu.
Jika pun terkena najisku, engkau tinggal membasuhnya 7x, dengan air dan tanah, maka najisku akan hilang, namun jika engkau angkat gamismu, karena berbaju manusia, engkau merasa lebih mulia dan menganggap aku hina, maka najis di dalam hatimu, tidak akan mampu terhapus, walaupun kaubersihkan dengan air dari 7 samudera ....!!! "
Abu Yazid terkejut mendengar perkataan anjing tersebut.
Dia menunduk malu, dan segera meminta ma'af kepada si anjing.
Diajaknya anjing tersebut bersahabat dan mengikuti perjalanannya, tetapi anjing itu menolak.
Kemudian anjing itu berkata :
" Engkau tidak mungkin bersahabat dan berjalan denganku, karena orang-orang yang memuliakanmu akan mencemo'oh kamu dan melempariku dengan batu.
Aku juga tidak tahu mengapa mereka menganggap aku hina, padahal aku telah berserah diri kepada Penciptaku atas wujudku ini.
Lihatlah....!!!
Tidak ada yang aku bawa, bahkan sepotong tulang sebagai bekalku saja tidak aku bawa.
Sementara engkau masih membawa bekal sekantong gandum. "
Kemudian anjing tersebut berlalu....
Dari jauh Abu Yazid memandangi anjing tersebut, berjalan meninggalkannya.
Tidak terasa air mata Abu Yazid menetes, dan ia berkata dalam hati :
" Ya Rabb...., untuk berjalan dengan seekor anjing ciptaan-Mu saja aku merasa tidak pantas....!!!
Bagaimana aku bisa pantas berjalan dengan-Mu....???
Ampunilah kami Ya Allah...., sucikanlah najis di dalam kalbuku ini....!!! "
Masyaa-Allah....!!!
Jangan pernah MERASA LEBIH MULIA daripada seluruh mahluk ciptaan Allah.
Jangan pula merasa lebih baik, dan lebih terhomat daripada orang lain, karena Allah melihat kalbumu bukan penampilan fisik dan lahirmu.
*Kebaikan hati tidak perlu diungkapkan, Allah Maha Mengetahui ketulusan dan keikhlasan kita.
Tawadhu' di dalam iman dan akhlak. Bening hati dengan dzikrullah dan qiyamul lail.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu berakhlak baik, rendah hati, terhindar dari sifat sombong. Amin....!!!
Semoga bermanfaat.
Advertisement