Keutamaan Sifat Adil dan Pemaaf bagi Penguasa
Dalam Kitab An-Nawadir. AIkisah, Khalifah Al Ma'mun mendengar kabar perihal keadilan Ara Kisra. Kemudian, Al Ma'mun berkata:
“Telah sampai kepadaku bahwa bumi tidak akan memakan mayat raja yang adil. Aku mempunyai maksud untuk membuktikan itu pada Raja Kisra.”
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, ia sendiri pergi ke negeri Raja Kisra. Sesampainya di sana, dengan tekad bula,t ia membuka kuburannya. Ia turun mendekat kepada mayat Raja Kisra. Ia membuka wajahnya. Benar, anggapannya tidak meleset. Wajah Raja Kisra masih sangat tampan, pakaian yang dikenakan masih tetap utuh melekat pada tubuhnya dan tidak berubah sama sekali. Pada jari tangannya, Al Ma'mun melihat cincin dari batu permata merah, yang tidak pernah dipakai oleh para raja. Ia mempunyai tulisan berbahasa Persia. Semua pemandangan itu membuat Al-Ma'mun kagum. Ia berkata:
“Ini adalah seorang Majusi ahli neraka, Akan tetapi, Allah Swt, tidak menyia-nyiakan amal adilnya terhadap rakyat!"
Kemudian, Al Ma'mun memerintahkan pasukan untuk menutup tubuh Kisra dengan pakaian sutra yang dijahit dengan emas, dan mengembalikan seperti sebelumnya, Al Ma'mun mempunyai Seorang pembantu dari bangsa Khisshi, yang mana kepadanyalah ia membawakan cincin Kisra, Akan tetapi, Al Ma'mun lalai dengan cincin itu sehingga si pembantu mengambilnya. Ketika Al Ma'mun
mengingatnya kembali, ia meminta agar si pembantu dicambuk seribu kali dan mengembalikannya kepada keluarganya. Kemudian, Al-Ma'mun memerintahkan agar cincin tersebut dipakaikan kembali kepada Kisra, dan berkata:
“Pembantu ini hendak menunjukkan aib kita di hadapan para raja. Sehingga, mereka akan mengatakan bahwa Al-Ma'mun adalah penggali kubur Kisra (yang mengambil harta di dalamnya).
Lalu, Al-Mamun memerintahkan agar kubur Kisra dilapisi dengan tembaga sehingga seorang pun tidak dapat membukanya.
Semoga kita senantiasa dalam lindungan dan ridlaNya Aaminn..
Dzikir pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس... سوربيا
Advertisement