Keutamaan Hauqalah, Dahsyat Bila Diamalkan Istikamah
AIkisah, suatu hari, Khalifah Al-Ma'mun merampas harta ejumlah lima ratus dirham dari tangan seorang Nasrani. Kemudian, sang khalifah mengirim seorang utusan untuk memanggil si Nasrani.
Di tengah perjalanan, saat membawa si Nasrani menuju istana, utusan khalifah melihat seseorang yang memikul rumput. Ia melihat rumput yang dibawa orang itu dalam posisi miring. Sehingga, ia membantu meluruskan dari satu sisi.
Akan tetapi, satu pikul rumput tersebut miring ke arah yang lain. Sambil memperbaiki kembali, utusan khalifah berkata, “Laa haula walaa guwwata illaa billaahi.”
Mendengar ucapan yang keluar dari mulut utusan khalifah yang menjemputnya, si Nasrani mengagungkan kalimat tersebut. Utusan khalifah pun agak terkejut.
“Sekiranya engkau mengagungkan kalimat itu, tapi mengapa engkau tidak beriman kepada Allah Swt.?” tanya utusan khalifah.
“Aku mempelajarinya dari malaikat langit,” jawab si Nasrani.
Utusan khalifah kagum mendengar jawabannya. Ketika utusan bersama si Nasrani sampai di istana dan menemui khalifah, utusan itu menceritakan peristiwa yang mereka alami di tengah perjalanan, yaitu kejadian yang dilihat pada si Nasrani.
Lalu, khalifah bertanya, “Bagaimana engkau belajar kalimat tersebut dari malaikat?”
“Aku mempunyaiseorangpaman yang kaya. Ia mempunyai anak perempuan yang cantik-jelita. Aku melamarnya. Namun, paman tidak menikahkannya denganku, malah dengan yang lain. Lalu, pada malam pertama dari pernikahan tersebut, suaminya mati.
Kedahsyatan Doa
Kemudian, aku melamarnya lagi. Samaseperti yangpertama, paman tidak menikahkannya dengan aku, akan tetapi menikahkannya dengan yang lain. Lalu, pada malam pertama, suaminya kedua mati. Kemudian, paman tetap melakukan itu kepada laki-laki ketiga. Akan tetapi, kematian suami ketiga juga terjadi. Untuk keempat kalinya, aku datang melamar putri pamanku.
Akhirnya, paman menikahkan putrinya kepadaku, itu pun karena bencinya orang-orang selain diriku menikahinya. Ketika aku bersamanya di dalam kamar, setan datang kepadaku seperti satu potong gunung, dan berteriak sangat keras.
Ia berkata, “Dari mana, sehingga engkau masuk? Aku menjawab, 'Aku suaminya, masuk ke dalam ruangan ini karena ia istriku. Setan itu melanjutkan, “Tidakkah engkau mengetahui apa yang aku lakukan kepada orang-orang sebelummu? Aku menjawab, “Ya, aku mengetahuinya. Ia berkata lagi, Apabila engkau rela, perempuan ini menjadi milikku pada malam hari dan menjadi milikmu pada siang hari, maka tidak apaapa. Namun, apabila engkau menolaknya, aku akan membunuhmu. Aku menjawab, “Ya, aku rela' Akhirnya, hal ini berjalan dalam beberapa waktu.
“Pada suatu malam, setan tersebut berkata kepadaku, “Pada malam ini, aku hendak pergi ke langit untuk mencuri informasi. Ini adalah kesempatanku. Apakah engkau setuju ikut bersamaku naik ke langit?” Aku menjawab, “Ya. Kemudian, setan tersebut berubah menjadi seekor unta dan berkata, “Naiklah dan pegangan yang erat Aku menaikinya dan terbang ke langit bersamanya. Di langit, aku mendengar malaikat membaca, Laa haula walaa guwwata illaa billaahi' Tatkala setan mendengar kalimat tersebut, ia memalingkan tubuhnya dan terjatuh, seolah mati. Demikian juga, aku terjatuh dekat dengannya. Beberapa waktu kemudian, ia sadar dan berkata, “Pejamkan matamu! Aku pun memejamkan mataku. Tiba-tiba, aku berada di depan rumah. Ketika aku bersama istriku, aku berkata kepadanya, “Tutuplah semua lubang di rumah ini! Setelah semua lubang tertutup, setan yang biasa datang pada malam hari itu datang ke rumahku pada waktu isya'. Ia masuk ke dalam rumah. Aku mengunci pintu rumah dan meletakkan mulutku pada pintu
tersebut. Lalu, aku berkata, “Laa haula walaa guwwata illaa billaah.' Setelah ucapan tersebut, aku mendengar suara gemuruh di dalam rumah. Aku mengucapkan kalimat tersebut untuk kedua dan ketiga. Kemudian, istriku memanggil, "Masuklah ke dalam!"
“Di dalam rumah, istriku berkata, “Ketika engkau mengucapkan kalimat itu pertama, setan bingung mencari lubang untuk melarikan diri. Akan tetapi, ia tidak menemukannya. Ketika engkau mengucapkan kalimat itu kedua, sebuah api turun dari langit mengelilinginya. Ketika engkau mengucapkan kalimat itu ketiga, api tersebut membakarnya hingga menjadi debu. Allah Swt. membebaskan kita dari setan terlaknat itu.”
Selesai mendengar penjelasan si Nasrani, khalifah melepaskannya dan memberikan kembali harta yang telah dirampas darinya.
Wallaahu a'lam.
Semoga kita dapat mengamalkannya Aaminn. Demikianlah kandungan Kitab An-Nawadir.