Ketupat Menu Lebaran Peninggalan Sunan Kalijaga
Ketupat menjadi menu tervaforit di tengah masyarakat dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Kurang lengkap rasanya berlebaran tanpa ketupat.
Setiap tamu yang bersilarahmi untuk berlebaran selalu disambut dengan makan ketupat rame rame. Tradisi turun temurun itu masih diugemi sampai sekarang.
Varian menu ketupat pun bermacam macam. Ada ketupat yang disajikan dengan opor ayam, semur telur dan jengkol. Ada pula yang disajikan dengan sayur santen berbahan nangka muda, kacang panjang serta labu siem ditambah lauk tahu putih, udang dan krecek dari kulit sapi.
Dari beberapa varian tersebut sebagian besar masyarakat Betawi lebih menyukai ketupat dengan menu semur jengkol dipadu dengan sayur pepaya muda, Sedang masyarakat Jawa lebih suka dengan opor ayam.
Masyarakat Betawi biasanya menyajikan menu kupat sejak awal idul Fitri sedang masyarakat Jawa. Tradisi kupatan biasanya diadakan pada hari ke tiga Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi kupatan ini juga memberi berkah pada perajin janur. Mereka menangkap ini sebuah peluang. Mereka tahu masyarakat membutuhkan tapi tidak bisa membuat kerangka ketupat yang umumnya dibuat dari janur.
Sebab itu beberapa perajin janur di kawasan Jl Palmerah Jakarta Barat, yang kesehariaanya merangkai janur untuk dekorasi, menjelang lebaran sibuk membuat ketupat dari janur. Satu ikat berisi 10 biji dijual dengan harg Rp17.500. "Lumayan bisa buat tambahan belanja lebaran," kata perajin janur di Palmerah.
Makna Ketupat
Ketupat sejatinya bukan hanya menu yang membuat perut kenyang tetapi merupakan media
dakwah Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Islam di P Jawa. dan menyampaikan pesan moral.
Dalam sejarah tradisi ini pertama kali diperkenalkan oleh salah satu waliyullah “Raden Mas Syahid” atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kalijaga. Makna dari kata “kupat” dalam bahasa jawa adalah pendekatan istilah “ngaku lepat” dan “laku lapat” yang masing-masing memiliki arti “mengakui kesalahan” dan “rangkaian kegiatan”.
Mengakui kesalahan ini yang menjadi dasar tradisi maaf-maafan, berjabat tangan, sungkeman, dan silaturahmi. Tradisi inilah implementasi dari istilah “ngaku lepet” bagi orang jawa.
Sedangkan untuk “laku lapat” berarti kegiatan yang menunjukan lubaran, lebaran, leburan, dan laburan. Untuk lebaran sendiri memiliki arti telah usah kita melaksanakan kewajiban puasa sebulan penuh di bulan Ramadan.
Sedangkan luberan berarti berlebih/melimpah yang merupakan ajakan untuk saling berbagi kepada orang yang membutuhkan, saling membantu sesama dengan cara zakat dan shodaqah.
Untuk leburan sendiri berarti saling melebur atau saling memaafkan kepada sesama. Terakhir, laburan memiliki pemangkas dari ketiga kata diatas. Istilah laburan ini memiliki harapan semoga kedepan semakin baik dan memiliki keimanan yang masih kokoh. Serta semakin merapatkan tali persaudaraan.
Kata janur sendiri berasal dari kata bahasa arab yaitu ja’anur yang mempunyai arti “telah datang cahaya”.
Kemudian untuk bentuk kupat sendiri berbentuk segi 4 yang melambangkan hati manusia. Saat kupat dibelah akan menampakan isi ketupat yang berwarna putih. Hal ini melambangkan kesucian karena gugurnya dosa-dosa.
Untuk lepet sendiri memiliki arti pendekatan pada istilah “silep kang rapet” yang artinya tutup dengan rapat-rapat.
Lepet menunjukan filosofi yang yang mengisyaratkan kepada pengakuan atas kesalahan, saling memaafkan dengan harapan tidak mengulangi lagi kesalahan. Persaudaraan tetap lengket dan rapat seperti ketan yang menjadi bahan dasar pembuatan lepet.
Tradisi kupatan saat lebaran, biasa dilakukan di masjid atau musala. Warga setempat membawa hidangan untuk dimakan bersama. Hidangan yang dibawa didominasi dengan ketupat serta sayur sebagai pelengkap, seperti opor ayam dan lain-lain.
Resep Sendiri Membuat Ketupat.
Sekarang waktunya membut ketupat sendiri untuk disatap rame rame bersama keluarga supaya Idul Firi bertambah seemarak dan silaturahmi semakin berkat:
Resep Ketupat Sayur
Dan Resep Ketupat Sayur yang dibagikan oleh Chef Devina Hermawan ini memiliki ciri khas kuah santan kuning cair yang dipadukan dengan sayuran labu siam, tahu, dan telur.
Langkah Pembuatan:
1. Kupas pepaya, cuci bersih, lalu parut. Cuci kacang panjang, potong kecil-kecil. Cuci juga daun bawang, potong kira-kira 1 cm.
2. Tumis bumbu halus dan bumbu cemplung hingga harum dan matang atau berubah warna. Tambahkan air, masak hingga air mendidih.
3. Masukan pepaya, kacang panjang, dan daun bawang. Masak hingga setengah empuk. Beri garam, gula, dan penyedap.
4. Masukan santan, aduk terus hingga rata.
5. Masak sampai matang. Angkat dan siap disajikan
Advertisement