Ketum PSSI dan Menpora Kunjungi Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Menpora Zainudin Amali kembali mengunjungi keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022 lalu.
Pensiunan polisi dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal itu tampak sedih saat berbincang dengan keluarga korban. Tak banyak berucap, Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 menyampaikan duka cita mendalam.
Sebelumnya bersama Menko PMK Muhadjir Effendi, Menpora, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta juga mengunjungi keluarga korban.
Saat mengunjungi keluarga korban, Senin, 3 Oktober 2022 itu juga hadir manajer Arema FC, Ali Rifki dan Presiden Arema, Gilang Widya Pramana.
Selain itu, Iriawan juga memantau kinerja tim investigasi yang dipimpin Ketua Asprov Jatim sekaligus Exco PSSI Ahmad Riyadh.
Rencananya tim investigasi ini akan bekerja selama 3-4 hari. Kemudian hasilnya akan dilaporkan kepada Ketua Umum PSSI.
Sorotan Dunia
Targedi kemanusiaan yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan itu menjadi perhatian dunia. Bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke luar negeri.
Kompetisi sekelas Premier League Inggris dan La Liga di Spanyol, serta sejumlah tim raksasa Eropa dan banyak bintang sepak bola dunia turut menyampaikan duka cita.
Ini tak lepas dari banyaknya korban jiwa yang diduga akibat tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi. Pasalnya, akibat tembakan yang diarahkan ke tribun penonton itu, banyak orang mengalami sesak napas dan tak sadarkan diri.
Di tengah situasi kacau menyusul upaya para penonton untuk menjauh dari kepulan asap gas air mata, tak sedikit dari penonton yang terinjak-injak.
Sampai saat ini, data korban meninggal masih simpang siur. Jika Pemerintah melalui Polri menyebut korban meninggal sebanyak 125 orang, data yang dihimpun Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) berbeda.
Dari hasil temuan petugas KontraS di lapangan mencatat, korban meninggal hingga saat ini sudah lebih dari 200 jiwa.
“Ada perbedaan yang cukup besar antara klaim informasi dari teman-teman di lapangan atau juga yang masuk ke kantor kami dengan yang dirilis pemerintah,” ujar Koordinator KontraS, Andi Irfan, Senin 3 Oktober 2022.