Ketum PBNU Gojlok Gus Ipul dan Ridwan Kamil
Perhelatan Rapat Kerja Nasional PBNU dan Pengukuhan Pengurus Lembaga/Badan Khusus digelar di Ponpes Cipasung, Tasikmalaya, 24-25 Maret 2022. Di awal pidato pembukaan, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggojlok Gus Ipul dan Ridwan Kamil.
Gus Ipul, panggilan akrab Syaifullah Yusuf, adalah Sekjen PBNU yang juga Walikota Pasuruan. Sedangkan Ridwan Kamil adalah Gubernur Jawa Barat. Gus Yahya, panggilan KH Yahya Cholil Staquf, memberi sambutan usai pengukuhan badan dan lembaga.
Semula, ia mengaku merasa terhormat dengan kehadiran Gubernur Ridwan Kamil. "Ini luar biasa. Besok pagi, presiden mengumpulkan gubernur, bupati dan walikota di Bali. Tapi, Pak Ridwan Kamil memilih mbolos dan menghadiri Rakernas PBNU," kata Gus Yahya.
Dengan nada bercanda, Ketum PBNU jebolan UGM ini menduga, Ridwan Kamil berani membolos dari undangan presiden karena ada temannya jika nanti disetrap. Yakni, Walikota Pasuruan Syaifullah Yusuf.
Ia pun langsung beralih menggojlok Gus Ipul. Pria yang selalu disebut sebagai jenderal lapangan ini merupakan politisi anti mainstream. Ia selalu memilih jalan tidak seperti para politisi lainnya. Jika politisi lain memilih karir meningkat, dia sebaliknya.
"Setelah menjadi menteri, Gus Ipul memilih menjadi wakil gubernur. Setelah tidak menjadi wakil gubernur, ia memilih menjadi walikota. Mari kita tunggu apakah kelak dia akan memilih menjadi lurah?," tambah Gus Yahya disambut tawa hadirin.
Ketum PBNU yang pernah menjadi juru bicara Presiden Gus Dur ini terus menggojlok Ridwan Kamil. Ia menganggap Ridwan Kamil sebagai politisi yang juga anti mainstream. Sebab, ia jadi gubernur di luar perhitungan survei politik.
Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU dalam kepengurusan sekarang disusun sampai hal terkecil. Termasuk soal postur. Misalnya, pengurus tanfidziyah harus bercelana dan tidak sarungan karena harus melayani Syuriah. Ini postur pakaian kerja.
Ia juga menjelaskan tentang tampilnya perempuan dalam kepengurusan PBNU. Misalnya, tampilnya Alisa Abdurahman Wahid dan Khofifah Indar Parawansa. Keduanya adalah gestur NU yang menempatkan perempuan sejajar dalam kepemimpinan.
Rakernas PBNU berlangsung hingga 25 Maret 2022.