Ketum MUI: Jadikan Film Dakwah Kreatif
Jakarta: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin mengapresiasi para santri yang menuangkan gagasan mereka melalui karya film pendek. Menurut Kiai Ma'ruf, film sebagai produk seni dan budaya dapat dijadikan sebagai sarana berdakwah.
"Penyampaian nilai-nilai positif tidak hanya melalui mimbar agama atau di kelas. Namun bisa dikemas secara kreatif melalui hiburan," ujar Kiai Ma'ruf Amin, dikutip ngipibareng.id.
Kiai Ma'ruf Amin mengemukakan hal tersebut mengomentari hasil Festival Film Santri 2017 yang baru saja berlangsung. Menurutnya, melalui ajang Festival Film tersebut, para santri dan siswa didorong agar terlibat dalam pembangunan bangsa.
Di saat yang sama, ia berharap masyarakat semakin dewasa dalam membangun kultur yang baik. Sehingga, ke depan masyarakat semakin selektif dalam memilih tontonan dan tuntunan yang berkualitas.
Festival Film Santri 2017diselenggarakan Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam MUI dan Kementerian Agama. Selain para ulama, kegiatan festival itu melibatkan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, dan insan perfilman seperti Habiburrahman El Shirazy, Dedy Mizwar, dan aktor film lainnya.
Aktivitas yang merupakan membangkitkan kreativitas generasi muda, khususnya para santri, dapat mendekatkan santri dan pesantren pada realita kebutuhan berdakwah melalui dunia kreativias seni dan perfilman. Sehingga, tidak ada lagi pandangan bahwa semua film cenderung mengandung keburukan.
Demikian juga sebaliknya, dunia perfilman tidak lagi memandang sebelah mata kepada para santri. Kesan tidak kreatif tak boleh lagi disematkan kepada mereka. "Sebab, faktanya santri juga bisa membuat film sebagai sarana dakwah. Pada akhirnya, selamat untuk para santrinya Ketua PWNU Jatim (KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah, red) yang sudah jadi pemenang," tuturnya.
Anugerah Lomba Film Pendek Antar Pesantren se-Indonesia, ada 3 kategori yang dilombakan. Dewan juri yang terdiri dari Habiburrahman El Shirazy, Dani Sapawie, dan Embie C. Noor telah memutuskan 3 nama pemenang pada masing-masing kategori, yaitu Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik dan Film Terbaik.
Pemenang kategori Sutradara Terbaik, Sinta Wina Maryani dari Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Jawa Timur, dengan judul film 'Diary Santri'. Pemenang kategori Penulis Skenario, Syahdan Asmara dari Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, dengan judul film 'Annadhaafatu Minal Iman'. Pemenang kategori Film Terbaik, 'Diary Santri' karya Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Jawa Timur. (adi)