Tak Ada Mobilisasi Massa Pasca-Pilpres, Kata Tokoh Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menanggapi isu mobilisasi massa (people power) pasca-Pemilu 2019, yang kali pertama diembuskan Amien Rais. Ia percaya tokoh Muhammadiyah tersebut tak akan melakukan hal itu.
Haedar yakin, Amien akan menyelesaikan segala permasalahan menggunakan jalur hukum. Karena, Amien adalah salah satu bagian dari tokoh reformis yang telah membawa Indonesia menjadi negara hukum.
"Pak Amien kan termasuk para reformis, ketika amandemen UUD 45, mereka pelopor Indonesia menjadi negara hukum. Karena itu saya percaya semua elit bangsa dan elit negara itu muaranya akan pada menyelesaikan masalah dengan hukum," katanya saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa, 23 April 2019.
Lebih lanjut, Haedar mengimbau agar semua pihak bisa menahan diri, dan menerima apapun hasil perhitungan suara Pemilu yang resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sehingga, tidak perlu melakukan mobilisasi massa.
"Tidak perlu lagi ada mobilisasi massa. Kasihanlah ya masyarakat sudah lelah satu tahun ini mengerahkan segala pikiran tenaganya dan mereka sudah memberi kepercayaan pada sistem, tapi Insyaallah semuanya akan berakhir dengan baik," ujar Haedar.
Tak hanya itu, Haedar juga mengungkap sejumlah hal yang menjadi pembahasan para tokoh organisasi masyarakat (ormas) dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Senin 22 April 2019, malam.
Haedar mengataman setidaknya ada tiga pesan dari JK yang disampaikan kepada para tokoh. Pertama, meminta mengawal KPU, Bawaslu, MK berjalan dengan jujur adil transparan dan akuntabel hingga 22 Mei 2019. Kedua ialah sengketa Pemilu harus diselesaikan lewat proses yang sudah ditetapkan di konstitusi.
"Ketiga agar masyarakat untuk bersatu kembali di tengah perbedaan di massa pemilu. Ada perbedaan soal angka dan sebagainya, kami percaya KPU, Bawaslu dan konstitusi akan menjadi satu-satunya tempat untuk menyelesaikan persengketaan," ujar dia.
Haedar pun mengaku telah mengedarkan surat imbauan kepada warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Edaran itu kata dia, berisi soal harapannya pasca Pemilu dan Pilpres 2019 ini.
"Kami sudah mengirimkan edaran untuk warga Muhammadiyah jadilah warga negara yang uswah hasanah yakni jadi teladan baik bagi masyarakat sekitar. Bahwa Pemilu sudah selesai, mari berjabat tangan kembali, lalu kita terima hasilnya dengan jiwa besar," pungkas Haedar. (frd)