Ketum Muhammadiyah: Politik dan Ekonomi Bisa Memicu Terorisme
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir minta penindakan untuk kasus terorisme sesuai prosedur hukum yang jelas dengan prinsip-prinsip keadilan dan objektif. Permintaan itu disampaikan Haedar saat menerima kunjungan Kepala Densus 88 Anti Teror, Marthinus Hukom.
Pertemuan Kepala Densus 88 anti teror dengan Pimpinan Muhammadiyah selama 2 jam tersebut berlangsung di Ruang Kerja Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Rabu 29 Maret 2023.
Haedar menyampaikan, terjadinya tindakan teror tidak semata-mata berlatar belakang ideologi dan agama. Situasi kondisi sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya juga menjadi pemicu terjadinya tindakan teror.
Oleh karena itu dalam melakukan pencegahan memerlukan kerja sama berbagai pihak, termasuk dengan organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan. Haedar menegaskan, pencegahan terorisme merupakan komitmen Muhammadiyah sejak lama.
“Tindak lanjut dari silaturahmi ini nanti akan ada diskusi lebih spesifik untuk penanggulangan dan penindakan, maupun isu-isu berkaitan dengan agama, tentu arahnya akan semua pada menanamkan nilai-nilai agama dakwah yang mencerahkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Detasemen Khusus 88, Marthinus Hukom berterimakasih telah diterima silaturahmi ke Kantor PP Muhammadiyah di Bulan Ramadan 1444 H ini.
Dia menambahkan bahwa kedatangannya ke Muhammadiyah untuk meminta tausiyah. Mengingat Muhammadiyah sebagai organisasi Islam tertua dan membangun dasar-dasar moral bangsa.
“Kami datang ke sini untuk meminta tausiyah kepada bapak senior Muhammadiyah supaya kami bisa lebih memiliki dasar moral kuat untuk penanganan terorisme dan radikalisme,” ungkapnya.
Marthinus berharap Muhammadiyah bisa membantu untuk penanganan terorisme dan radikalisme, baik secara struktural maupun kultural. Sebelum ditutup Haedar memberikan kenangan-kenangan berupa buku Risalah Islam Berkemajuan dan Darul Ahdi Wasyahadah.
Advertisement