Ketua Umum PBNU: Sekat Agama Jadi Problem Kebangsaan
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, perayaan Idul Fitri 1442 H tahun ini berlangsung dengan aman, nyaman dan damai, jauh berbeda dengan negara di Timur Tengah. Hal ini berkat fitrah masyarakat Indonesia yang sudah sepakat dengan kebangsaan. Sebab, Indonesia bukanlah negara agama maupun negara suku.
"Masyarakat Indonesia dengan kebangsaannya bisa hidup bersama-sama meski lintas agama dan budaya. Masalah perbedaan suku sudah selesai, di organisasi, partai, di pemerintahan hingga di kluster perumahan. Yang masih ada adalah sekat agama.
"Tepat sekali, Menteri Agama dalam konteks ini bagaimana Gus Yaqut mampu meminimalisir sekat perbedaan agama. Kalau perbedaan suku sudah selesai, sekat agama ini yang perlu diminimalisir," kata Said Aqil, dikutip Jumat 21 Mei 2021.
Pesan Khusus untuk Menag
"Sekat agama masih ada. Tugas Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Gus Yaqut untuk bisa menghilangkan ini. Alhamdulillah, saya yakin Gus Yaqut mampu mewujudukannya. Ini ditunjukan dengan berjalan damainya perayaan keagamaan yang berlangsung bersamaan seperti Idulfitri dengan Kenaikan Yesus Kristus dan perayaan Waisak," sambungnya.
Kiai Said Aqil menegaskan hal itu, saat menerima Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di di Kantor PBNU Jakarta.
Pertemuan Menag dengan KH Said Aqil Siradj dalam rangka halal bihalal sekaligus meminta nasehat dan doa. Pertemuan itu berlangsung akrab dengan protokol kesehatan.
Hadir mendampingi Menag, tiga Staf Khusus Menteri Agama Adung Abdul Rochman, Wibowo Prasetyo, Ishfah Abidal Aziz, serta Kepala Biro Umum sekaligus Plt Kepala Biro HDI Setjen Kemenag Yayat Supriyadi. Sementara dari PBNU dihadiri sejumlah pengurus harian.
Halal Bihalal di Kantor PBNU siang itu ditutup dengan doa. Usai bertemu dengan KH Said Aqil, Menag dan rombongan kemudian bertolak ke rumah dinas Widya Chandra untuk memimpin rapat dengan jajaran pejabat PHU.