Ketua Umum PBNU: Bersalaman Cium Tangan Sudah Biasa di NU
Melihat banyaknya komentar tentang cium tangan yang dilakukan Cawapres nomor 02 Sandiaga Uno terhadap Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin, membuat Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ikut bicara.
Aqil mengatakan Sandi mencium tangan KH Amin Ma'ruf sampai beberapa kali dalam debat capres Kamis, 18 Januari 2019 malam, merupakan bentuk penghormatan seorang santri kepada ulama, dan ini sudah menjadi tradisi di kalangan NU.
Meskipun antara KH Ma'ruf dengan Sandiaga Uno waktu debat posisinya sama, sebagai calon wakil presiden, tapi Sandi melihat sisi lain pada diri Kia Ma'ruf yakni seorang ulama dan Ketua MUI.
"Sandiaga Uno yang dibesarkan dari keluarga muslim, pahan tradisi cium tangan tersebut. Orang lain menganggap ini kejadian luar biasa, sampai viral di media sosial, bagi warga pemandangan semacam itu sudah biasa. Dan bukan hanya Sandi, orang lain juga banyak yang cium tangan kalau bersalaman dengan ulama," kata Said kepada Ngopibareng, Jumat 18 Januari 2018.
Sementara Sandiaga Uno menjelaskan cium tangan kepada Ma'ruf Amin merupakan bentuk penghormatan karena mantan Rais Aam PBNU itu sudah lama berstatus sebagai guru dan pengisi khotbah Jumat di masjid yang dikelola keluarganya.
"Sudah lama sekali saya mengenal Pak Kiai, saya sebagai murid beliau dan beliau rutin mengisi khotbah Jumat di Masjid Attaqwa di mana masjid ini dikelola oleh keluarga saya dan beliau juga dekat dengan mertua saya. Kalau saya bertemu beliau, ya harus cium tangan seperti itu sudah lazim saya lakukan jauh sebelum beliau menjadi cawapres," jelas Sandiaga, kepada wartawan.
Sandiaga memastikan, bentuk penghormatan dengan cara mencium tangan tidak akan berubah meskipun dirinya dan Ma'ruf sama-sama maju di Pilpres 2019 ini sebagai cawapres.
"Jadi saya tidak akan mengubah karena kami sama-sama calon wakil presiden, karena saya yang muda ingin mendapat keberkahan dari Pak kiai, saya tentunya melanjutkan kebiasaan seperti itu. Karena saya tidak ingin hanya karena kita sama-sama cawapres terus kita ubah tata cara bertemu. Itu cara saya memuliakan Pak Kiai dan akan terus berlanjut," katanya. (asm).